Apa bedanya kera dan monyet? Ayu mengajukan pertanyaan itu kepada para siswa SMKN I Kota Jambi. Hampir semuanya membisu. Tiba-tiba seorang siswa mengacungkan tangan. ”Kera tidak punya ekor, sedangkan monyet punya,” ujarnya.
A
Suasana siang itu terasa santai karena materi yang diberikan Ayu dan Khusnul, selaku guru keliling program
Walaupun kerap melihat monyet atau kera, banyak juga siswa yang tak tahu persis perbedaan keduanya. Ayu pun menjelaskan ciri-ciri satwa yang termasuk golongan kera adalah orangutan (Indonesia dan Malaysia), bonobo, gorila, dan simpanse (Afrika). Adapun golongan monyet adalah monyet ekor panjang, simpai, siamang, dan beruk.
Ayu bercerita, orangutan adalah salah satu jenis satwa liar dilindungi yang endemik Indonesia. Orangutan hanya ada di Sumatera dan Kalimantan, dengan sebutan orangutan sumatera
Di Sumatera, populasi orangutan hanya sekitar 6.000 ekor. Walau jumlahnya masih ribuan, jika melihat luasnya Sumatera maka keberadaan mereka sebagai satwa liar terancam punah.
Penjelasan itu langsung direspons. ”Kak, kalau memelihara kera di rumah bagaimana?” tanya Fifi, siswa kelas X. Ia bercerita, pamannya baru membawakan monyet ekor panjang ke rumah, sepulang dari hutan. ”Setelah ikut pertemuan ini, saya jadi
Ayu mengingatkan, satwa dilindungi tak boleh dipelihara. Walaupun kita memelihara orangutan, harimau, atau macan dahan dengan penuh rasa sayang, memberinya makan secara teratur, itu sama dengan membunuh naluri keliarannya.
Padahal, hewan pun punya hak hidup bebas di habitat aslinya. Orangutan misalnya, tentunya tak ingin dikurung dalam kandang 1 x 2 meter. Orangutan berhak bergelayutan bebas dari satu pohon ke pohon lain dalam hutan, menikmati sarang rayap, madu, dan buah-buahan. Macan dahan pun ingin bebas mencari mangsa pada malam hari.