Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Gresik Raih Nilai Terbaik Se-Jatim

Kompas.com - 16/05/2011, 16:44 WIB

GRESIK, KOMPAS.com — Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menempatkan tujuh siswanya masuk dalam jajaran lima terbaik nilai ujian nasional (UN) se-Jawa Timur. Keenam siswa itu terdiri atas siswa SMA Negeri 1 Babat dan satu dari SMA Negeri 1 Kedungpring untuk program IPA dan IPS.

Di Gresik, empat siswa meraih lima terbaik se-Jatim. Pada program Bahasa ada dua siswa dengan nilai terbaik. Sabanta Azmi Bil Firdausi meraih peringkat pertama dengan nilai Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris (10,00), Matematika (9,50), Sastra (8,00), Anthropologi (7,80), dan Bahasa Asing Jepang (9,80).

Sementara itu, Alfi Rahmadina Sefrianti menempati urutan kelima. Pada program IPA, Mustikasari dari SMA Negeri 1 Sangkapura berada di peringkat kedua setelah M Haris Syarifuddin dari SMA Negeri 1 Babat. Sementara Nurita Rohmanasari menempati peringkat keempat nilai terbaik UN SMK se-Jatim.

Pengumuman kelulusan di Gresik dilaksanakan melalui jasa pos, kurir. Setelah pukul 11.00 siswa bisa mengakses lewat internet dan SMS sender. Sabanta meraih nilai UN tertinggi program Bahasa se-Jatim tidaklah terlalu mengejutkan.

Anak pasangan Ahamad Zaiddun dan Nur Khotimah langganan peringkat pertama, atau paling tidak peringkat kedua. Gadis kelahiran 25 September 1994 ini ingin melanjutkan kuliah Sastra Inggris di Universitas Negeri Surabaya atau Universitas Negeri Malang. Ia mengaku, sehari-hari dia membantu ibunya memberikan les privat Bahasa Inggris di rumahnya. Ada enam siswa kelas V dan VI yang ikut les.

Dia juga hanya belajar di rumah dua jam sehari sepulang sekolah. Sabanta menerima informasi sebagai peraih nilai terbaik program Bahasa se-Jatim dari guru kelasnya, Wiwik Purwanti, Minggu (15/5/2011) sekitar pukul 07.30. Saat itu dia sedang mencuci baju. Sabanta pun terharu.

Sementara itu, peserta ujian di Gresik ada sembilan siswa tidak lulus, yakni tujuh siswa dari SMA dan dua dari SMK. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Wanda Meitini Hariej mengatakan, siswa yang tidak lulus semakin berkurang pada tahun lalu, yaitu 32 siswa.

"Bedanya, dulu ada ujian ulang, saat ini tidak. Yang tidak lulus bisa mengikuti ujian Paket C pada Oktober mendatang, atau ikut UN tahun berikutnya," kata Wanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com