Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membakar Lemak di Jalur Pantura

Kompas.com - 16/05/2011, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Siang hari di jalur pantura. Panasnya begitu menyengat, temperatur 36-38 derajat celsius. Itulah kondisi jalur di tepi pantai utara itu pada pukul 10.00 sampai 15.00 WIB bila tidak sedang turun hujan.

Bersepeda menyusuri jalur ini tak ubahnya membakar lemak. Tantangan utamanya memang panas dan angin, sedangkan jalurnya sendiri relatif landai antara Cikampek-Cirebon yang berjarak sekitar 160 km.

"Kalau di pegunungan tantangannya adalah tanjakan. Ini angin dan terutama panas. Tapi, bagi yang ingin menurunkan berat badan, rasanya bersepeda di jalur pantura sangat efektif," jelas Road Captain (RC) Gowes Jurnalistik Kompas Gramedia Cyclist (KGC) Jakarta-Yogyakarta, Agus Surono (Gusur), Sabtu (14/5/2011).

Hal yang sama dikatakan oleh Paulus Supriono, salah satu peserta gowes yang berlangsung pada 13-17 Mei ini. "Berasa sekali setelah melewati jalur pantura. Badan terasa enteng. Saya belum timbang, tapi kayaknya berat badan berkurang banyak, antara 5 sampai 10 kg," ujarnya.

"Tapi tak perlu pakai jaket untuk menurunkan berat badan. Sebab, bisa-bisa dehidrasi. Saya sempat mengalaminya, dan nyaris minta evakuasi," tambahnya.

Panas, itu memang tantangan utama di pantura bagi penggemar gowes. Terkadang memang membosankan dan melelahkan karena terlalu panjang. Tetapi, untuk melatih stamina agar kuat dalam endurance, sangat bagus. Selain itu, bagi yang ingin turun berat badan, pantura sangat menantang, kalau tidak bisa dibilang menarik.

"Tapi jangan lupa. Pakai sun block dan minum cukup. Pakaian juga harus lengkap agar kulit tak terbakar," jelas Gusur.

Satu hal yang harus diwaspadai adalah kondisi jalanan. Jalur ini adalah juga milik bus dan truk. Pesepeda adalah minoritas. Kalau tak waspada, bisa berbahaya. Pakaian dengan warna mencolok sangat disarankan. Selain itu, jika terpaksa malam hari tetap gowes, lampu bisa lebih dari satu, terutama di belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com