Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi Desainer yang Lebih Ready-to-Wear

Kompas.com - 12/05/2011, 15:32 WIB

KOMPAS.com - Selama ini kita memandang busana rancangan desainer sebagai busana yang rumit. Akibatnya, busana tersebut hanya indah disaksikan di atas runway, tetapi tidak bisa dikenakan dalam aktivitas sehari-hari. Karena merupakan koleksi high-end, busana rancangan desainer ini juga dikenakan harga yang tinggi sehingga tidak terjangkau konsumen.

Untuk membantu agar para desainer dapat bertahan dalam kompetisi bisnis fashion, Metro Department Store mengundang 10 desainer muda dari IPMI untuk menerjemahkan koleksi lini pertama mereka ke dalam lini busana sekunder yang bersifat siap pakai (ready-to-wear). Dengan sendirinya, konsep yang lebih "membumi" ini juga bisa menjembatani antara sisi bisnis dan fungsionalitas koleksi para desainer dengan para penggunanya.

Kerjasama antara Metro dan IPMI sebenarnya bukan baru pertama kali terjadi, karena selama 15 tahun terakhir Metro selalu mendukung tren IPMI. Program kali ini merupakan bagian dari program Walk in Fashion, bertepatan dengan diluncurkannya koleksi Spring-Summer 2011 di department store ini.

"Sebagai desainer IPMI kami terpicu untuk mengeluarkan koleksi ready-to-wear, supaya kami tidak berkutat di studio saja. Hal ini juga menjadi sarana promosi bagi para desainer untuk memberanikan diri terjun ke pasar dan mengetahui selera pasar," tutur Ari Seputra, Ketua IPMI, saat peluncuran program Walk in Fashion di Metro Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (5/5/2011) lalu.

Kesepuluh desainer yang memamerkan koleksinya di Metro adalah Adesagi Kirana (mengangkat tema Despololita), Ari Seputra (Trilogia), Barli Asmara (Metamorfosis), Denny Wirawan (50's Retro Style), Era Soekamto (Royal Drama), Hutama Adhi (Light in the City), Liliana Lim (Elegan dan Feminin), Syahreza Muslim (Burst of Colors), Tri Handoko (Tri Handoko Resort 2011), dan Yongki Budisutisna (RTW Yongki Budisutisna 2011).

Di area Ladies Fashion lantai 2 department store ini, Anda bisa melihat rancangan asli para desainer dengan busana lini sekunder yang menjadi versi siap pakainya. Koleksi lini pertama Barli Asmara, misalnya, menggunakan bahan tenun Makassar, yang dipadukan dengan lace dan payet. Namun dalam rancangan lini sekundernya, ia menampilkan atasan dari bahan kaus. Hanya saja, sentuhan desainer ditampakkan pada detail di bagian lengannya.

Sedangkan Liliana Lim menciptakan gaun malam dan gaun koktil yang pada rancangan aslinya menggunakan bahan campuran sutera seperti lurex silk, rawsilk, thai silk, dan tenun NTT, dan diberi aksen beads dan kristal Swarovski. Untuk rancangan siap pakainya, Liliana mendesain gaun yang lebih mudah di-mix and match.

"Misalnya dari kantor kita mau langsung gaul, blazer-nya tinggal dicopot. Untuk ke acara-acara malam hari nggak harus memakai cocktail dress atau party dress khusus, karena gaun ini juga bisa dipakai ke kantor," katanya.

Koleksi 10 desainer IPMI dapat ditemukan secara eksklusif mulai 1 Juni hingga 3 Juli 2011. Koleksi ini tidak dibuat secara massal, dan eksklusif karena tidak dapat ditemukan di department store lain. Masing-masing busana dibuat dalam ukuran S, M, L, dan XL, dan ditawarkan dengan harga mulai Rp 500.000. Khusus pemegang kartu Metro Yours Card (MYC) akan mendapatkan diskon sebesar 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com