Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam 1.281 Rumah & 226 Ha Sawah

Kompas.com - 10/05/2011, 21:40 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda pelosok Kalimantan Timur selama tiga pekan merendam 226 hektar sawah. Data yang berhasil dihimpun dari Satuan Pelaksana Pengamanan Bencana (Satlak PB) Kutai Kartanegara, hingga Selasa (10/5/2011) siang tercatat banjir di tiga kecamatan yakni Kecamatan Muara Kaman, Kenohan dan Muara Wis itu, kini meluas dan telah merendam 21 desa.

Banjir yang melanda Kecamatan Muara Kaman merendam 1.019 rumah milik 2.340 kepala keluarga (KK) atau sekitar 8. 091 jiwa, dan 226 hektar sawah.

Di Kecamatan Kenohan banjir telah merendam 262 rumah milik 341 KK dari 1. 246 jiwa, dan 553 KK dari 2. 089 jiwa menjadi korban banjir di Kecamatan Muara Wis.

Satlak PB Kutai Kartanegara sendiri telah menatapkan status siaga sejak 9 Mei 2011 akibat banjir yang melanda pelosok Kaltim dengan ketinggian mencapai tiga meter.

"Banjir yang melanda Kecamatan Muara Kaman biasanya berlangsung hingga dua bulan," ungkap Sekretaris Kepala Desa Muara Kaman Ilir, Rahmadi, Selasa.

Selain merendam rumah warga, banjir di pelosok Kaltim itu juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, kantor dan tempat ibadah.

"Hampir seluruh aktifitas terganggu karena banjir menggenangi seluruh kantor pemerintah, sekolah tempat ibadah dan infrastruktur jalan termasuk jalur distribusi kebutuhan pokok," kata Rahmadi.

Banjir tersebut lanjut dia menyebabkan rumah milik 700 KK dari 1. 500 jiwa di Desa Muara Kaman Ilir, terendam.

"Ketinggian air terus bertambah dan setiap hari mengalami peningkatan hingga 10 centimeter. Dulu, banjir ini dianggap sebagai berkah sebab warga yang umumnya sebagai nelayan tidak perlu pergi mencari ikan karena saat banjir banyak ikan yang muncul. Tetapi saat ini banjir berubah musibah karena air sungai sudah tercemar sehingga dampaknya, banyak warga terserang penyakit kulit," kata Rahmadi.

Selain merusak lahan pertanian, banjir yang diduga telah tercemar limbah itu juga lanjut dia menyebabkan warga kesulitan mendapatkan ikan.

"Banyak warga yang terpaksa beralih profesi menjadi pekerja di perushaan perkebunan sawit sebab tangkapan ikan sudah menurun. Begitu pula dengan lahan pertanian, banyak yang rusak akibat banjir," kata Rahmadi.

Sekretaris Kerukunan Warga Besar Muara Kaman (KWBMK) Kutai Kartanegara, Wahyudi mengatakan, Pemkab Kutai Kartanegara harus segera mencari upaya untuk menyelamatkan lahan pertanian yang rusak akibat banjir.

"Sebagian warga di Kecamatan Muara Kaman menggantungkan hidup dari sektor pertanian sehingga kami meminta Pemkab Kutai Kartanegara segera mencali solusi untuk menyelamatkan sawah warga yang rusak terendam banjir," kata Wahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com