Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar di Perbatasan Telantar

Kompas.com - 10/05/2011, 04:07 WIB

Atambua, Kompas - Enam unit pasar tradisional di perbatasan RI-Timor Leste yang dibangun pada 2005 dengan biaya miliaran rupiah kini tak difungsikan. Bahkan, jadi kandang kambing. Padahal, pas lintas batas yang diluncurkan pemerintah kedua negara di perbatasan RI-Timor Leste, September 2010, telah diberlakukan. Kerja sama itu dinilai mubazir karena rendahnya kemauan politik kedua negara membantu masyarakat.

Ketua DPRD Kabupaten Belu Simon Guido Seran di Atambua, Minggu (8/5), mengatakan, salah satu tujuan pembangunan pasar perbatasan adalah menekan maraknya kasus penyelundupan barang melalui ”lorong tikus” di perbatasan kedua negara. ”Meski jumlah barang yang diselundupkan terbatas, tetapi dilakukan setiap hari,” kata Seran.

Jenis barang yang sering diselundupkan dari Indonesia antara lain sepeda motor bekas, minyak tanah, bensin, dan gula pasir. Keenam pasar itu adalah Pasar Motaain, Pasar Motamasin, dan Pasar Turiskain di Kabupaten Belu, serta Pasar Nilulat Bikomi, Pasar Napan, dan Pasar Wini di Timor Tengah Utara (TTU).

Pembangunan pasar perbatasan Motaain (RI)–Batugade (Timor Leste) itu menelan biaya sekitar Rp 5 miliar. Pembangunannya dilakukan Pemprov NTT, tetapi pengelolaannya diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Belu, dan TTU, 2008. Pemprov menyarankan agar pasar-pasar yang dibangun itu dapat dimanfaatkan sehingga tidak mubazir,” kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan NTT Edy Ismail.

Sementara itu, sekitar 699 pedagang bekas penghuni Pasar Kencong, Jember, Jawa Timur, sudah enam tahun bertahan di pasar penampungan. Mereka jenuh karena terlalu lama dan berharap Pemkab Jember mengembalikan ke pasar lama. Pasar Kencong yang berjarak 45 kilometer arah tenggara kota Jember pada 15 Agustus 2005 ludes terbakar.

Selama di pasar penampungan, pedagang mengaku tidak nyaman, terutama saat hujan. Jalan masuk ke lokasi pasar penampungan becek sehingga pembeli tak datang. Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Soegiharto berjanji mempertemukan pedagang dengan Pejabat Bupati Jember Zarkasi. ”Harapan pemerintah kabupaten agar persoalan ini bisa segera diatasi bila mereka saling bertemu,” ujarnya. (KOR/SIR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com