Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gabah dan Beras Berangsur Turun

Kompas.com - 09/05/2011, 20:21 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.Com Harga gabah dan beras di pasar lokal Purwakarta, Jawa Barat, berangsur turun seiring meluasnya area panen sebulan terakhir ini. Namun penurunan diperkirakan hanya bersifat lokal, karena sebagian besar di petani di sentra padi baru memulai musim tanam gadu 2011.

Ikop (5 5), petani di Kelurahan Nagritengah, Kecamatan Purwakarta, Senin (9/5), mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun dari Rp 3.500 per kg menjadi Rp 3.000 per kg dua bulan ini. Selain dari persawahan di Kecamatan Purwakarta, panen secara sporadis terjadi di Kecamatan Bungursari, Pasawahan, Campaka, dan Cibatu.

Harga satu liter beras kualitas medium di beberapa warung pengecer juga turun dari Rp 5.500-Rp 6.000 menjadi Rp 5.000-Rp 5.200. Di beberapa kios pasar tradisional, sebagian pedagang pengecer menjual beras dengan mutu lebih rendah Rp 4.800-Rp 5.000 per liter.

Ismail (45), petani di Desa Karangmukti, Kecamatan Bungursari, menambahkan, selain meluasnya area panen, harga jual gabah milik sebagian petani di desa masing-masing tidak optimal karena mutunya kurang baik. Serangan hama penggerek batang membuat banyak bulir menjadi hampa. Harga jual GKP pun di bawah harga pasaran di Purwakarta yakni berkisar Rp 2.600-Rp 2.700 per kg.

Penurunan harga beras dan gabah dinilai bersifat lokal. Kini sebagian petani di wilayah Purwakarta, Karawang, dan Subang baru memulai musim tanam (MT) gadu atau MT 2011. Sebagian lain di pesisir utara bahkan belum mengolah lahan karena menunggu giliran air.

Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Komoditi Agro Kabupaten Karawang, Aep Sugianto, panen dalam skala kecil di Karawang diperkirakan baru berlangsung pertengahan Juli 2011. Dalam kondisi sebagian besar hasil panen petani telah terserap pasar saat ini, harga gabah dan beras diprediksi bertahan tinggi atau bahkan naik hingga panen musim gadu tiba.  

"Petani biasanya menjual seluruh gabah hasil panen musim rendeng untuk persiapan tanam musim gadu. Mereka menyimpan hasil panen dalam jumlah besar dari panen gadu untuk menghadapi masa paceklik. Pada bulan-bulan setelah panen rendeng selesai, stok gabah di tingkat petani tidak banyak," tutur Aep.

Awal tanam padi di sebagian persawahan di wilayah Karawang sempat tertunda musim ini. Sebelum diguyur hujan beberapa pekan ini, sebagian sawah kekurangan air karena pasokan air irigasi sempat dikurangi seiring turunnya debit air Sungai Citarum. Jadwal tanam pun tertunda hingga dua pekan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com