Selesaikan Segera Jalur Pantura

PURWAKARTA, KOMPAS.Com - Sejumlah sopir pengguna jalur pantura Jawa Barat berharap pemerintah segera menyelesaikan perbaikan jalan dan jembatan. Mereka tidak punya alternatif jalur yang lebih efisien, sehingga tetap melintasi pantura meski sering macet dan menguras pendapatan.

Wardi (35), sopir truk pengangkut produk jas hujan dari Solo, Jawa Tengah, saat berhenti di Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (6/5), mengaku sudah dua kali terjebak macet di ruas Jatisari-Patokbeusi,  dua pekan ini.Waktu tempuh Jakarta-Solo molor 2-5 jam dari normal 13 jam. Penghasilan pun berkurang dari Rp 150.000 menjadi Rp 90.000 sekali jalan, karena konsumsi bahan bakar membengkak.

Namun, Wardi tetap melintasi jalur pantura pada perjalanannya ketiga kali ini. Menurut dia, selain jarak tempuh lebih panjang, kondisi jalur tengah Jawa Barat melalui Sadang-Subang-Cikamurang memiliki tanjakan, turunan, kelokan, dan lebar jalan kurang dari  tujuh meter. Kondisi itu  membuat laju kendaraan lebih lambat dibandingkan dengan melalui jalur utara.

Alasan itu pula yang membuat Harun (47), sopir truk pengangkut produk garmen dari Ungaran, Jawa Tengah, tetap memilih jalur utara. Dia menunda keberangkatan untuk menghindari tiba di ruas Jatisari-Patokbeusi dini hari, jam-jam rawan macet. Namun ia tetapi tetap saja terjebak macet.

Wardi, Harun, dan sejumlah sopir pengguna jalur pantura berharap perbaikan jalan dan jembatan segera diselesaikan.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Jawa Barat, Gatot Soejatmodjo, menambahkan, proyek kali ini melanjutkan proyek pelebaran dan peningkatan mutu jalan yang dilakukan sebelumnya.

Sekitar 1,5 kilometer jalan di ruas Cikalongsari-Patokbeusi, yang kini sedang dikerjakan, merupakan sebagian dari ruas Cikampek-Pamanukan yang belum memiliki lebar standar 14 meter dan median jalan.

Tahun lalu, proyek serupa berlangsung di ruas Sukamandi-Ciasem di Kabupaten Subang. Seperti kondisi di ruas Jatisari-Patokbeusi kali ini, penutupan satu jalur di sekitar lokasi proyek tahun lalu juga memicu penumpukan kendaraan dan kemacetan.