Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Bu Nyai di Demak Hilang 2 Hari Ini

Kompas.com - 06/05/2011, 02:35 WIB

DEMAK, KOMPAS.com — Hasan Al Baqi Bilah (6), bocah dari Jalan Gajah, Desa/Kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, sudah dua hari ini hilang. Keberadaan putra Anisatun Niswah (51), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an, itu hingga kini belum diketahui kejelasannya.

Bu Nyai, sebutan untuk perempuan pengasuh pondok, khawatir bocah yang masih duduk di taman kanak-kanak itu menjadi korban penculikan aktivis gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Ketika ditemui di rumahnya, Kamis (5/5/2011), Anisah menuturkan, anak semata wayangnya itu hilang sejak Selasa (3/5/2011) malam.

Dia mengisahkan, seusai salat maghrib dan mengaji, anaknya bermain sepeda dengan teman-temannya di depan rumah. Karena sedang asyik, ia meninggalkannya untuk mengikuti kegiatan RT dan baru pulang selepas isya.

Alangkah kagetnya, ketika sampai di rumah, ternyata anaknya tidak bersama teman sepermainannya itu. Ketika ditanyakan, teman-temannya tidak ada yang mengetahui perginya Hasan.

Pihak keluarga pun mencarinya di lingkungan pondok dan di rumah tetangga, tetapi tidak juga membuahkan hasil. Para tetangga yang dimintai keterangan tentang keberadaan Hasan juga tidak ada yang tahu ke mana perginya anak itu.

"Saya shock, bermain di depan pondok bisa hilang," tutur Anisah dengan terbata. Kabar hilangnya Hasan menyebar dengan cepat. Kerabat dan para tetangga juga ikut mencari hilangnya anak itu. Berbagai macam cara juga dilakukan oleh pihak keluarga, termasuk mendatangkan orang pintar dan shalat mohon petunjuk, tetapi belum ada kepastian.

Menurut tiga orang pintar yang membantunya melalui laku spiritual, anaknya itu dibawa lari oleh orang tak dikenal. "Hasan diajak pergi oleh seorang wanita," jelasnya. Hilangnya Hasan yang sampai saat ini belum juga ditemukan membuat Anisah khawatir anaknya itu menjadi salah satu korban penculikan NII.

Apalagi, sekarang ini marak penculikan oleh jaringan NII dan dicuci otaknya. "Anak-anak kan mudah dipengaruhi dan didoktrin, saya takut anak saya menjadi salah satunya," ujar Anisah.

Untuk memudahkan upaya pencarian dan segera dapat ditemukan, pihak keluarga menyebarkan foto Hasan ke desa tetangga dan tempat umum, termasuk menyiarkan berita kehilangan anak ke sejumlah masjid dan mushala. Ia juga melaporkannya ke polisi. "Semoga Hasan segera bisa ditemukan," harap Anisah.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polres Demak Ajun Komisaris Sutomo mengatakan, "Kami tidak bisa berspekulasi, kasusnya masih diselidiki."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com