Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tetap Optimistis Surplus

Kompas.com - 05/05/2011, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Panen padi secara nasional hingga April tahun ini sudah mencakup 6,24 juta hektar, atau sebanyak 32,36 juta ton gabah kering giling. Kementerian Pertanian optimistis bila program berjalan baik, target produksi padi 70,6 juta ton gabah kering giling tahun ini masih bisa dicapai.

Direktur Budidaya Serealia pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dadih Permana, Rabu (4/5) di Jakarta, menyampaikan hal itu dalam diskusi membahas isu pangan di Gedung Bina Graha yang digelar staf khusus Presiden bidang Pangan dan Energi Jusuf Gunawan.

Diskusi itu, antara lain, diikuti Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Primer Megananda Daryono, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir, Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Hery Suhardiyanto, Direktur Utama PT Pertani Dwi Antono, juga dari perusahaan benih BUMN PT Sang Hyang Sri.

Dadih memerinci, panen padi pada Januari 2011 seluas 1,03 juta hektar, Februari 1,172 juta hektar, Maret 2,19 juta hektar, sementara pada April diprediksi 1,29 juta hektar. ”Fase panen raya pada Mei mulai menurun,” katanya.

Mengacu retret beberapa waktu lalu, surplus produksi beras 2014 diharapkan mencapai 10 juta ton. Tahun 2011 produksi padi ditargetkan 70,6 juta ton GKG, atau naik 5,22 persen dari target 2010 dan naik 7 persen dibanding aram III BPS 2010. Adapun luas tanam padi ditargetkan 13,4 juta hektar.

BPS memperkirakan, produksi padi dalam aram I sebanyak 67,31 juta ton GKG, atau baru mengalami peningkatan 1,35 persen.

Menurut Dadih, untuk mengoptimalkan produksi padi Kemtan melakukan percepatan tanam. Pengawalan proses budidaya dan bantuan benih pada pertanaman padi seluas 2,2 juta hektar melalui program sekolah lapang iklim dan pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) yang biasanya dimulai September, tahun ini dimajukan Mei.

SLPTT untuk padi hibrida di lahan seluas 228.000 hektar belum lagi yang di lahan kering. ”Setidaknya pertanaman padi seluas 386.000 hektar sudah mengalami percepatan masa tanam,” katanya.

Selain SLPTT, Kemtan juga melakukan perluasan tanam padi melalui peningkatan indeks pertanaman dari 100 menjadi 200. Artinya, lahan yang biasanya ditanami padi sekali, ditanam dua kali. Mulai April, program bantuan langsung benih unggul sudah mulai jalan.

Jusuf mengingatkan agar Kemtan memerhatikan penyaluran bantuan benih unggul. Hal itu mengingat ada keterlambatan penyaluran dibanding 2010. Jusuf mengkhawatirkan bila program bantuan itu tidak akan terserap semua karena itu meminta Kemtan harus mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk. ”Bantuan langsung benih unggul sebaiknya tidak melalui kontrak, tetapi pelayanan publik agar bulan Januari sudah bisa disalurkan,” katanya.

Megananda mengatakan, mulai Mei 2011 ini Kementerian BUMN mulai menyinergikan perusahaan BUMN pertanian dan kehutanan untuk mengawal program ketahanan pangan nasional. Misalnya, PT SHS bersinergi dengan petani dalam budidaya padi. Kerja sama dilakukan di lahan-lahan yang produkstivitasnya masih di bawah 5,08 persen atau di bawah rata-rata nasional.

Winarno mengingatkan agar dalam sistem pengembangan benih padi ada aturan yang lebih ketat, yang mampu melindungi perbenihan dalam negeri.

Dalam diskusi terungkap, perlunya pemerintah memerhatikan petani kecil yang hanya mengelola lahan 0,3 hektar. Mereka tidak peduli dengan target ketahanan pangan nasional karena motivasi mereka memenuhi kebutuhan rumah tangga. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com