Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangka Belitung Masuk Peringkat Bagus

Kompas.com - 04/05/2011, 20:00 WIB

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — Provinsi Bangka Belitung dan dua kabupatennya termasuk daerah pemekaran terbaik berdasarkan penilaian Direktorat Jenderal Otonomi Daerah. Meskipun demikian, Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali menyatakan tidak puas.

Eko mengatakan, Babel mendapat peringkat ketiga dari tujuh provinsi baru yang dinilai Kementerian Dalam Negeri. Babel dinilai menunjukkan kinerja baik pada kebijakan soal kesejahteraan rakyat, tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan kepada publik, dan daya saing.

"Menurut Kementerian Dalam Negeri, kinerja Babel termasuk baik. Tetapi, kami belum puas dengan capaian sekarang. Harusnya bisa lebih baik," ujarnya di Pangkal Pinang, Rabu (4/5/2011).

Babel mendapat peringkat ketiga dengan nilai 49,64. Peringkat pertama diduduki Maluku Utara dengan nilai 55,88 dan Gorontalo di peringkat kedua dengan nilai 51,3.

Babel melepaskan diri dari Sumatera Selatan tahun 2000. Saat itu Babel terdiri atas Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung, dan Kotamadya Pangkal Pinang.

Sekarang Babel terdiri atas enam kabupaten dan satu kota. Dua kabupaten pemekaran, Bangka Tengah dan Bangka Selatan, juga masuk daerah pemekaran terbaik versi Kementerian Dalam Negeri.

Bangka Tengah menduduki peringkat kedua dengan nilai 59,18. Peringkat pertama diduduki Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dengan nilai 59,43. Sementara Bangka Selatan menduduki peringkat keenam. Bangka Tengah dan Bangka Selatan memisahkan diri dari Bangka tahun 2003.

Bupati Bangka Tengah Erizaldi Rosman mengatakan, capaian Bangka Tengah dalam delapan tahun sejak pemekaran sudah cukup memuaskan. Apalagi, Bangka Tengah harus bersaing dengan 163 kabupaten lain di Indonesia.

"Kementerian Dalam Negeri menilai 164 kabupaten hasil pemekaran antara 1999 dan 2009. Hasilnya, Bangka Tengah menduduki peringkat kedua," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com