Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gabah Turun, Penyerapan Minim

Kompas.com - 02/05/2011, 20:29 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Harga gabah di Lampung turun tajam selama dua bulan terakhir. Namun, turunnya harga gabah ini belum mempermudah Bulog Divre Lampung menyerap beras untuk pengamanan stok, sebab harga gabah masih di atas HPP.

Dalam siaran pers Badan Pusat Statistik Lampung, Senin (2/5/2011), Kepala BPS Lapmung Mohamad Razif mengatakan, rata-rata harga gabah panen di petani per akhir April lalu Rp 2.789 atau turun 5,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Survei dilakukan di 42 titik observasi di empat kabupaten yang mengalami panen padi.

"Harga gabah tertinggi di tingkat petani adalah Rp 3.250 per kg di Pringsewu. Sementara, yang terendahnya Rp 2.650 per kg di Lampung Selatan dan Lampung Timur," ungkap Razif.

Dengan demikian, ungkap Razif, harga rata-rata maupun harga GKP terendah di Lampung saat ini masih di atas harga pokok pembelian pemerintah (HPP) yaitu sebesar Rp 2.640 per kg. Padahal, dua bulan terakhir, Lampung tengah mengalami panen raya musim rendeng.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Divre Lampung Bakri membenarkan, meskipun masih musim panen raya, Bulog masih sulit menyerap beras dengan intensitas tinggi. Penyebabnya, daya serap beras oleh pasar umum cenderung lebih tinggi daripada Bulog.

Apalagi, harga jual gabah di sentra panen saat ini masih sedikit di atas HPP. Saat ini, Bulog Lampung baru mampun menyerap 16.000 ton. Padahal, target pengadaan beras di musim panen raya 2011 ini mencapai 100.000 ton.

Diakui Bakri, Bulog hanya mampu mendapatkan beras-beras sisa yaitu beras dari petani yang tidak terserap ke pasar umum. Untuk meningkatkan penyerapan, Bulog Lampung telah mengadakan jemput bola ke kelompok-kelompok tani dan penggilingan untuk meminta petani menjual gabahnya ke Bulog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com