Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Dingin Merapi Menerjang Lagi

Kompas.com - 01/05/2011, 21:21 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur kawasan Yogyakarta sejak pukul 14.30, Minggu (1/5/2011) mengakibatkan banjir lahar dingin di sepanjang Kali Gendol dan Kali Opak. Sebanyak 150 keluarga terpaksa mengungsi serta beberapa rumah rusak diterjang lahar dingin.

Setelah hujan deras mengguyur kawasan lereng Gunung Merapi selama berjam-jam, sebanyak 150 keluarga di Dusun Ngerdi, Desa Sindumartani, Ngemplak, Sleman langsung mengungsi ke pokso darurat setempat. Sebab, aliran Kali Opak terus naik dan mengancam pemukiman warga.

Sementara itu, di Dusun Teplok, Desa Argomulyo, Cangkringan satu rumah milik Sumarjo hancur diterjang lahar dingin Kali Opak. Meski tak rusak parah, material lahar dingin juga memasuki dua rumah lain di Dusun Teplok.

Satu rumah di Dusun Teplok yang malam ini tersapu lahar dingin dulu juga pernah terkena lahar dingin. Beruntung, sebelum terkena lahar, pemiliknya sudah tinggal di hunian sementara, kata Bahu, seorang relawan Minggu (5/1) di Sleman, Yogyakarta.

Kepala Kepolisian Sektor Cangkringan Ajun Komisaris Polisi Sudalidjo menambahkan, lahar dingin juga menerjang Dusun Keburkidul, Desa Argomulyo, Cangkringan. Namun, hingga saat ini kondisi dusun tersebut belum jelas, terutama ternak-ternak yang ditinggal mengungsi oleh warga.

Terjebak

Akibat lahar dingin, sembilan warga juga sempat terjebak. Mereka berhasil diselamatkan para relawan dan dievakuasi ke Dusun Kayen, Desa Sindumartani, Ngemplak, Sleman.

Pelaksana Tugas Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Urip Bahagia mengatakan, warga yang berada di sepanjang aliran Kali Opak dan Kali Gendol diungsikan sementara. Jika aliran lahar dingin surut, maka warga diperbolehkan kembali ke pemukiman mereka.

Sampai dengan pukul 21.00, hujan deras masih turun di sekitar lereng Merapi hingga ke bagian bawah. Sungai Code yang berhulu di Gunung Merapi juga meluap sehingga warga di sepanjang bantaran terpaksa mengungsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com