Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Batu Dipasangi CCTV

Kompas.com - 30/04/2011, 12:59 WIB

BATU, KOMPAS.com - Aksi terorisme masih sering melanda Indonesia. Terutama, ahir-akhir ini marak terjadi, ancaman teror bom di berbagai wilayah. Agar mudah mendeteksi pelaku teror dan berbagai aksi terorisme, Polres Kota Batu, Jawa Timur meminta setiap hotel memasang CCTV.  Kota Batu selama ini dikenal sebagai kota wisata di Jawa Timur.

"Saya minta agar pemilik hotel memasang CCTV di setiap hotel agar aksi terorisme sangat mudah dilacak," kata Kapolresta Batu, AKBP Gatot Soegeng Soesanto, Sabtu (30/4/2011).

Menurutnya, setelah pihak kepolisian melakukan kunjungan ke berbagai hotel, masih banyak hotel atau villa di kota apel itu yang belum dilengkapi fasilitas CCTV.

"Dari data yang kami miliki, baru ada 2 CCTV yang ada di Kota Batu. Yakni di pertigaan jalan Dewi Sartika dan pintu masuk Mapolres. Untuk masing-masing hotel, tak satupun yang memasang CCTV. Makanya saya minta untuk segera memasang CCTV,"  harapnya.

"Bahkan masing-masing hotel masih belum memiliki metal detector. Padahal ini sangat penting untuk antisipasi dan jaga-jaga setiap tamu yang datang. Sebab banyak kasus kejahatan dan teror dapat diungkap berkat rekaman kamera CCTV," akunya.

Selain meminta agar pemilik hotel melengkapi hotelnya dengan CCTV, Polresta Batu pada Jumat (29/4/2011) pagi, sudah melakukan pelatih tentang prosedur saat menghadapi ancaman teror bom. Pesertanya kata Kapolresta, adalah seluruh pengusaha hotel, pengelola SPBU, pengelola tempat-tempat wisata dan pengawai perbankan yang ada di Kota Batu. Karena, tempat strategis seperti itu seringkali menghadapi ancaman teror bom.

"Jadi pelatihan itu, bagaimana cara menjinakkan bom sekaligus meningkatkan kepekaan para pengusaha saat menghadapi situasi rawan ketika ada teror bom," bebernya.

Teror atau ancaman bom aku Kapolresta, biasanya sering disampaikan melalui telepon atau berupa paket kiriman barang atau paket yang mencurigakan. "Saat menghadapi situasi demikian, pihak yang diancam harus bertindak sesuai dengan prosedur," jelasnya.

Kalau mendapat ancaman bom harap Kapolres, jangan bertindak sembarang. "Jangan pernah memegang atau mengutak-atik barang mencurigakan bila tidak ingin menghadapi resiko terparah," kata Gatot.

Prosedur dalam menghadapi teror telepon bom atau saat menerima kiriman paket mencurigakan, sambung Gatot, harus segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat. Selanjutnya, akan langsung ditangani oleh aparat yang berkompeten.

Sementara itu, ditempat berbeda, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Uddy Saifudin sangat menyambut baik permintaan Kapolresta Batu itu.

"Di masa maraknya ancaman teror bom dan aksi terorisme itu sangat penting semua hotel di Kota Batu melengkapi dengan metal detector dan CCTV. Karena itu, saya juga akan meminta kepada pemilik hotel agar segera memasang CCTV di masing-masing hotel," kata Uddy.

"Selain itu, dengan adanya pelatihan tentang prosedur saat menghadapi ancaman teror bom, setidak para peserta sudah lebih memahami prosedur dalam menangani ancaman teror bom. Namun, semoga saja tak sampai ada di teror bom di Batu," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com