Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Intensif Istri Pepi

Kompas.com - 25/04/2011, 19:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap D, istri Pepi Fernando yang diduga sebagai otak teror bom buku dan Serpong. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, hingga saat ini hasil pemeriksaan belum diketahui. D diperiksa sebagai saksi untuk mengetahui sepak terjang suaminya selama 10 tahun terakhir. Polisi belum melihat adanya indikasi keterlibatan D.

"Kami belum melihat keterlibatannya. Kami tunggu perkembangan lebih lanjut. Kalau memang ada keterlibatan, pasti akan diperluas dari hasil pemeriksaan hari ini," ujar Boy, Senin (25/4/2011).

Menurut Boy, jika terbukti D mengetahui mengenai rencana teror bom buku yang didalangi oleh Pepi kepada empat target yang dilakukan pada 15 Maret 2011, D juga bisa dijerat hukum. Dalam penggeledahan yang dilakukan di rumah mertua Pepi, polisi juga menemukan sejumlah bahan peledak yang masih aktif, seperti bom kaleng dan berbentuk roket. Polisi menelusuri apakah D juga mengetahui keberadaan bahan peledak di rumah orangtuanya yang terletak di kompleks Perumahan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.

"Dia (D) bisa dikenakan Undang-Undang Terorisme Pasal 12, 13, 14 kalau konteksnya dia mengetahui tetapi tidak melaporkan ke polisi. Saat ini masih didalami, belum bisa menyampaikan apakah terlibat atau tidak," kata Boy.

D selama ini bekerja sebagai staf di Badan Narkotika Nasional (BNN). Pada aksi teror bom buku, salah satu target adalah Kepala BNN Gories Mere. Satu dari empat paket yang dikirimkan meledak, yaitu yang ditujukan kepada politisi Demokrat yang juga aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Nasional
    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    Nasional
    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Nasional
    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com