Jujur, saya makin penasaran dengan penjelasannya itu. Apalagi saat si lelaki itu bercerita bahwa NII itu berada di dalam NKRI. Namun, ideologi negara itu, katanya, bukan Pancasila. Jika ingin hijrah, maka harus berpindah ideologi dari Pancasila ke ideologi Islam.
Saya sempat memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan. "Kalau begitu, hijrah ini gerakan ekstrem kanan, dong? Berusaha mengubah ideologi? Bagaimana bisa di dalam suatu negara ada negara lain? Seperti apa negaranya? Bagaiamana warganya? Enggak masuk akal."
Lelaki itu menjawab, "Ibaratnya goa yang gelap, jika ingin melihat apa yang ada di dalam goa, maka Anda harus masuk dulu ke dalam goa."
Dalam pertemuan itu, tak habis-habis pertanyaan saya ungkapkan kepadanya. Lelaki itu pun memutuskan untuk mengajak saya bertemu langsung dengan Kepala Negara Islam Indonesia. Kepala negara tersebut, kata dia, akan menjelaskan lebih jauh tentang konsep hijrah.
Bersambung.....
Selanjutnya
Modus Perekrutan NII (2): Saya Bertemu Kepala Negara Islam Indonesia
Modus Perekrutan NII (3): NII Menyuruh Saya Mencuri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.