Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Masalah di Kebumen Sudah Lama

Kompas.com - 18/04/2011, 16:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan persoalan antara warga dan TNI di Kebumen memang sudah berlangsung lama. Sebagai anggota Dewan yang pernah mewakili Kebumen di DPR pada periode lalu, ia mengatakan persoalan sengketa tanah antara warga dan TNI memang kerap terjadi.

"Saya menyesalkan, padahal Kebumen daerah yang selama ini kondusif. Saya sendiri lima tahun yang lalu pernah mewakili daerah ini dan saya tahu betul di sana sudah ada sengketa yang cukup lama antara lahan milik TNI dengan masyarakat. Masih ada saling sengketa atau hak tanah tersebut," katanya di Gedung DPR RI, Senin (18/4/2011).

Priyo mengatakan, masalah perdata ini seharusnya segera dicarikan win-win-solution yang memerhatikan aspek sosial, ekonomi, dan sosial budaya dari masyarakat setempat. Menurut politisi Golkar ini, cikal bakal persoalan memang dari silang sengketa dan tarik-menarik hak kepemilikan tanah oleh TNI dengan masyarakat setempat.

"Ini harus dicarikan solusi, memang agak mengherankan kemudian terjadi bentrokan, benturan keras semacam itu. Mestinya bisa dicarikan solusi, masing-masing pihak menahan diri, solusi yang bisa mencarikan aspek sosial budaya dan ekonomi setempat bisa dicari jalan keluar," tambahnya.

Priyo khawatir memang ada pihak-pihak yang menggerakkan atau membenturkan kedua belah pihak. Oleh karena itu, pimpinan DPR meminta pemerintah untuk segera membentuk tim bersama dari TNI dan kepolisian untuk menyelidiknya dan mencarikan solusi terbaik ke depannya. Priyo juga meminta TNI untuk menyelidiki ulah para prajuritnya jika memang ada yang terlibat.

"Yang saya khawatirkan kalau ada pihak luar yang coba mengail di air keruh, kemudian membenturkan masyarakat yang lugu dengan TNI kita. Mudah-mudahan TNI dan Polri yang saya harap yang bisa membuat tim gabungan itu bisa mengusut secara tuntas. Tapi yang penting, menyelesaikan pangkal sengketa masalah itu, bagaimana mencarikan solusi sehingga masyarakat diperhatikan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com