Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Tewaskan 9 dari 26 Pencari Kayu

Kompas.com - 18/04/2011, 04:57 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Duka menyelimuti warga Dusun Kedawuh dan Dusun Klangon, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sebanyak 26 orang yang merupakan rombongan pencari kayu bakar terkena longsor, Minggu (17/4/2011). Dari jumlah itu, sembilan orang di antarnya tewas di lokasi akibat dihantam material tanah bercampur batu yang jatuh dari tebing setinggi 200 meter, sekitar pukul 12.00 WIB.

Selain sembilan korban meninggal dunia, sembilan orang lainnya mengalami luka berat dan kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang (RSSA Kota Malang). Sementara itu, delapan orang lainnya selamat tanpa luka sedikit pun.

Menurut Jayus Rianto (50), salah seorang pencari kayu yang selamat, 26 orang termasuk dirinya sedang bergotong royong untuk mencari kayu bakar di Hutan Surentani, wilayah KRPH Sekar, KPH Malang.

Lokasi pencarian kayu dipusatkan di sekitar Kali Nambaan yang berjarak 3 kilometer dari dusun mereka. Lokasi itu dikelilingi tebing curam dengan ketinggian 200 meter dan tingkat kemiringan mencapai 80 derajat.

Kayu bakar tersebut rencananya untuk kebutuhan resepsi pernikahan Lutfi, anak pasangan Sutomo dan Suti (warga setempat), yang akan menikah 10 hari lagi.

"Rombongan yang mencari kayu bakar itu terdiri dari warga dua dusun. Sejak pagi hari, mereka memang gotong royong untuk mencari kayu bakar. Apalagi mereka sebagian besar masih satu famili," kata Jayus.

Beberapa detik sebelum terjadi longsor, 26 orang itu sedang beristirahat persis di bawah tebing yang akan ambrol itu. Tanpa mereka sadari, tanah di tebing bagian atas siap longsor.

Dalam sepersekian detik, tanah bercampur bebatuan gunung dan potongan kayu itu langsung ambrol. Akibatnya, delapan orang langsung meninggal di lokasi kejadian. Seorang lagi, yakni Sugianto (41), meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit setempat.

Mereka yang meninggal dunia sebagian besar mengalami luka di bagian kepala dan perut serta patah tulang karena dihantam batu yang jatuh dari tebing setinggi 200 meter.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com