Empat truk, 27 sepeda motor, satu alat berat, serta 48 kios dan gudang beras juga rusak. Dalam kerusuhan, satu gereja dan satu masjid turut terbakar, sedangkan jaringan komunikasi terputus.
Warga yang tewas adalah Dominggus Auwe, sedangkan dua warga yang terluka yakni Otin Yobe dan Yanuarius Pigai. Mereka terluka karena tembakan. Kepala Polsek Kamu Ajun Komisaris Mardi Marpaung, dan dua anggotanya, juga terluka karena terkena pukulan dan lemparan batu.
Semua korban, Kamis, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah di Nabire, Papua.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono, dalam suatu patroli pada Rabu (13/4) siang anggota Polsek Kamu mengamankan sejumlah warga yang tengah mabuk dan bermain togel di Pasar Moanemani, serta mengambil kupon togel dari penjualnya.
Tak lama, ungkap Wachyono, masyarakat berunjuk rasa. Mereka meminta agar kupon-kupon itu dikembalikan, dan membiarkan judi togel tetap berlangsung. Jarak Kantor Polsek Kamu dengan Pasar Moanemani sekitar 500 meter.
Sekitar pukul 15.00, massa semakin terpusat di depan kantor polsek. Massa lalu melempari kantor itu dengan batu. Mardi Marpaung berusaha menenangkan massa dan bernegosiasi dengan mereka. Namun, menurut laporan polisi, saat bernegosiasi Mardi justru dikeroyok dan senjatanya dirampas. Mardi lalu dilarikan ke Nabire yang berjarak 200 kilometer dari Moanemani.
Para pelaku diduga melarikan diri ke hutan. Revolver milik Mardi Marpaung yang dirampas perusuh belum ditemukan.
Moanemani merupakan ibu kota Kabupaten Dogiyai. Kota itu berada di jalur lintas antara Nabire dan Enarotali. Moanemani berada di lembah Kamu dan dikelilingi gunung dan perbukitan. Pada masa pemerintahan Belanda, Moanemani dikenal sebagai pusat industri perkebunan dan pengolahan kopi.