Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteror Ulat Bulu, Warga Bantul Resah

Kompas.com - 14/04/2011, 22:35 WIB

BANTUL, KOMPAS.com — Serangan hama ulat bulu mulai memasuki beberapa wilayah di Kabupaten Bantul, seperti Pedukuhan Turi, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, serta Pedukuhan Cepor, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul. Munculnya koloni ulat bulu ini diketahui warga mulai Kamis (14/4/2011) yang menyerang pohon mangga dan rambutan.

Sebelumnya serangan ulat bulu ditemukan di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, kini serangan ulat bulu sudah membuat resah warga di Bantul. Gito, warga Pedukuhan Turi Sumberagung, mengaku kaget mendapati banyak ulat bulu di depan warungnya.

Setelah diamati ternyata ulat-ulat bulu tersebut berasal dari pohon mangga di depan warungnya. "Saya mau buka warung, kok, tahu-tahu banyak ulat bulu di teras. Begitu melihat batang pohon mangga, ulatnya banyak sekali," papar Gito.

Melihat keadaan ini, warga khawatir ulat bulu tersebut akan menyebar seperti yang terjadi di Probolinggo sehingga warga langsung memusnahkan ulat bulu tersebut dengan menyemprot pestisida.

Serangan ulat bulu juga ditemukan di pekarangan milik Dibyo, warga Cepor Palbapang, yang terdapat pada pohon rambutan di depan rumahnya. Takut akan dijadikan sarang, ulat-ulat bulu tersebut langsung dimusnahkan dengan cara dibakar. "Begitu tahu ada banyak ulat itu, langsung saya bakar dengan obor Mas", kata Dibyo singkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Edy Suharyanta mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa alternatif untuk mengendalikan ulat bulu tersebut. Dinas juga akan menyiapkan pestisida yang tepat untuk membunuh ulat bulu.

"Kami sudah menyiapkan edaran untuk masyarakat tentang cara-cara menangani ulat bulu ini. Selain dengan bahan kimia, ulat bulu dapat dimusnahkan dengan cara digepyok menggunakan sapu lidi kemudian dikumpulkan dan dibakar," ujar Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com