Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Bulu Tanjung Duren Tidak Berbahaya

Kompas.com - 13/04/2011, 20:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Haryono mengatakan, ulat bulu yang ditemukan di Tanjung Duren, Jakarta Barat, tergolong jenis yang tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Hal itu dikatakan Haryono, Rabu (13/4/2011), saat meninjau lokasi ditemukannya ulat bulu di Jalan Sekretaris, Tanjung Duren, bersama sejumlah peneliti Kemtan. Rasa gatal yang dialami sejumlah warga di kawasan tersebut bisa jadi hanya sugesti.

"Kalau sampai bentol-bentol itu mungkin lebih disebabkan alergi kulit ataupun faktor sugesti yang dialami seseorang," kata Haryono.

Menurut dia, ulat bulu di Tanjung Duren sudah lama berkembang di kawasan tersebut. "Hanya saja, saat ini terjadi peningkatan jumlah," ujarnya.

Para peneliti Kemtan akan meneliti, apa yang menyebabkan populasi ulat bulu mengalami peningkatan. Lebih lanjut ia menjelaskan, secara ilmiah, jenis ulat bulu yang ada di Tanjung Duren masih satu famili (golongan) dengan yang berkembang di Probolinggo.

"Hanya genus dan spesiesnya berbeda dengan yang ada di sana," ujarnya.

Kemarin, pihak Suku Dinas Pertanian Jakarta Barat telah melakukan penyemprotan cairan insektisida dengan jenis pestisida. Namun, semprotan ini ternyata tak mampu mematikan ulat bulu yang menghinggapi sedikitnya 30 pohon cemara di kawasan Tanjung Duren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com