Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Bulu Tidak Akan Menyebar

Kompas.com - 13/04/2011, 16:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan ulat bulu yang berkembang biak di Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat, tidak akan mewabah ke wilayah lain. Pasalnya, radius pergerakan ulat bulu hanya sampai satu kilometer. Selain itu, upaya pengendalian menggunakan insektisida juga telah dilakukan.

"Warga tidak usah panik karena ulat ini tidak akan menyebar karena radiusnya hanya sampai satu kilometer. Lagi pula, kami juga sudah lakukan penyemprotan," ucap Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani, Rabu (13/4/2011), di Balaikota, Jakarta.

Untuk mengantisipasi serangan ulat bulu di Ibu Kota, dinas telah melakukan beberapa upaya, seperti pemantauan dan pengamatan secara berkala oleh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Brigade Proteksi Tanaman. Pengendalian juga dilakukan dengan memakai insektisida kontak berbahan aktif cypermethrin.

"Upaya pengendalian lain juga dengan sanitasi lingkungan. Caranya, membersihkan daun-daun di sekitar lokasi tanaman dan lahan kosong, pengendalian biologis dengan menggunakan cendawan patogen serangga atau pestisida nabati," tutur Ipih.

Ipih juga menegaskan bahwa ulat yang ada di Jakarta Barat bukanlah ulat yang bermigrasi dari Probolinggo, Jawa Timur. Hal ini karena morfologi ulat bulu di sana berbulu lebih lebat jika dibandingkan Probolinggo. "Ulat di Jakarta bukan migrasi dari Probolinggo karena sudah ada dari tahun 2007. Selain itu, bulunya juga lebih lebat kalau yang di Probolinggo lebih jarang bulunya," tandasnya.

Sudah sepekan ini, DKI Jakarta juga mulai terserang ribuan ulat bulu. Tepatnya, di Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Di Tanjung Duren Utara, 1.800 ulat bulu berkembang di sekitar 30 pohon cemara milik Suku Dinas Pertamanan yang berjejer di sepanjang aliran Kali Sekretaris. Sebelumnya, hama ulat bulu terjadi di Probolinggo, Jawa Timur, hingga menyebar ke Bali dan Bandung, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com