DENPASAR, KOMPAS.com — Kemunculan ribuan ulat bulu dalam kurun waktu seminggu terakhir di Pulau Bali sampai saat ini masih tanda tanya. Belum diketahui asal-usul hama pemangsa daun ini, tetapi dugaan sementara terjadi proses migrasi dari wilayah lain.
"Migrannya dari mana itu masih kami teliti. Sampai saat ini ulat bulu baru ketemu di perumahan belum di kebun-kebun luas. Kemungkinan orang di perumahan punya mobil dan ketemu mobil yang datang dari populasi yang ada kupu-kupunya, kemudian berpindah melalui lampu mobil," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Made Putra Suryawan saat ditemui di Denpasar, Rabu (13/4/2011).
Dari enam kabupaten yang sudah terserang hama ulat bulu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali mengidentifikasi ada tiga spesies berbeda di masing-masing wilayah. "Di Buleleng warnanya kecoklatan, bulunya jarang-jarang, hitam agak panjang. Di daerah lain ulatnya hitam garis-garis kuning, bulunya jarang, dan satu lagi agak muda coklatnya, bulunya jarang agak hitam," ujar Suryawan.
Namun, untuk mengetahui secara detail nama dan jenisnya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali masih menunggu hasil penelitian dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana. "Kami sudah kirimkan sampel ke Unud dan masih menunggu hasilnya," kata Suryawan. Diperkirakan hasil penelitian ini baru bisa diketahui seminggu kemudian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.