Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Tahu Ulat Bulu yang Serang Kendal?

Kompas.com - 12/04/2011, 19:12 WIB

KENDAL, KOMPAS.com — Banyaknya ulat bulu di beberapa daerah, termasuk ulat berbulu yang menyerang beberapa kecamatan di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, diduga karena musim. Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kendal, Sri Purwati.

Menurutnya, saat ini di beberapa daerah sering turun hujan, termasuk di Kabupaten Kendal. Akibatnya, udara menjadi lembab dan ulat bisa dengan cepat berkembang biak. "Pada saat seperti ini, satu telur kupu-kupu bisa menghasilkan 300 ulat," kata Sri Purwati.

Ia menambahkan, jenis ulat yang menyerang di Kabupaten Kendal adalah jenis ulat Daychera indusa. Ulat ini berbulu dan berwarna coklat. Meskipun bulunya bisa mengakibatkan gatal-gatal di kulit bila tersentuh, tapi tidak sepanas ulat berbulu yang berwarna hitam. "Jenis bulu ulatnya tidak segatal ulat berbulu yang berwarna hitam," jelasnya.

Untuk mengantisipasi supaya ulat berbulu tidak cepat berkembang, saat ini pihaknya telah melakukan penyemprotan. Ia juga berharap kepada masyarakat agar cepat-cepat menyapu dan kemudian mengumpulkan ulat bulu untuk dibakar.

"Jangan sampai ulat-ulat yang jatuh ke tanah itu dibiarkan menjadi kepompong. Sebab apabila menjadi kepompong, sulit dimusnahkan dan bisa menjadi kupu-kupu. Setelah menjadi kupu-kupu, satu kupu-kupu bisa berubah menjadi 300 ulat berbulu," tambah Purwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com