Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Bulu Probolinggo-Malang Satu Famili

Kompas.com - 12/04/2011, 06:47 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Ulat bulu yang menyerang pepohonan di Kota Malang, Jawa Timur, sejak Senin (11/4/2011), ternyata masih famili dengan ulat di Kabupaten Probolinggo.

Hal itu menurut hasil pengamatan Kepala Laboratorium Hama Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang, Dr Ir Totok Himawan. Menurut Totok, ulat bulu di Probolinggo dan Pasuruan itu adalah dampak dari erupsi Gunung Bromo.

"Abu letusan Bromo mengganggu parasit yang ada di telur ulat, sehingga jumlah telur yang menetas cukup banyak," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (11/4/2011).

Menurut dia, untuk ulat bulu yang menyerang Kota Malang, relatif tidak terdampak abu Bromo. Parasit yang ada di telur mampu mengontrol jumlah yang menetas, meski saat ini menjelang musim kemarau, saat yang tepat bagi ulat untuk bertelur dan menetas.

Ia memperkirakan, masuknya ulat bulu ke Kota Malang diperkirakan membuat populasi ulat bulu di Malang tidak akan meledak. Jenis ulat di Probolinggo sangat berbeda dibanding dengan di Malang.

Di Probolinggo termasuk jenis Arctornis dan berada di pepohonan Mangga. Ulat bulu di Kota Malang memang masih satu famili, tapi jenisnya adalah ulat bulu Orgia atau Lymantria.

"Yang di Probolinggo biasanya ada di pohon mangga, kalau yang di Malang bisa saja ada di pohon cemara. Namun, masih sedikit lebih berbahaya yang di Probolinggo," ujarnya.

Maksudnya, lanjut dia, potensi gatal-gatal yang disebabkan oleh ulat di Probolinggo lebih besar. "Sementara di Kota Malang, bila terkena kulit manusia lebih cepat hilang gatal-gatalnya dalam sehari," katanya.

Totok menambahkan, ulat bulu di Kota Malang itu tidak akan terjadi ledakan populasi seperti layaknya di Probolinggo," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com