Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

144.660 Korban Merapi Dapat Jamkesmas

Kompas.com - 08/04/2011, 20:59 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 144.660 jiwa korban erupsi Merapi di Kabupaten Sleman mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Mereka dapat berobat di 13 rumah sakit yang telah ditunjuk Pemerintah Kabupaten Sleman.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, dr Mafilindati Nuraeni, Jumat (8/4/2011) di Sleman. "Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ini telah diatur dengan Surat Keputusan Bupati 367/Kep.KDH/A/2010 tentang peserta Jamkesmas akibat Gunung Merapi yang meliputi tujuh kecamatan dan 31 desa di Sleman," ujarnya.

Menurut Mafilindati, mulai tanggal 7 Maret 2011, korban erupsi Merapi yang sebelumnya menggunakan Pusat Penjaminan Krisis (PPK) dapat mulai memanfaatkan Jamkesmas. Rujukan dan jenis pelayanan yang didapatkan peserta Jamkesmas telah diatur melalui Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas.

"Untuk mendapat layanan kesehatan, peserta Jamkesmas bisa menuju ke Puskesmas. Kemudian, jika dibutuhkan rujukan ke rumah sakit, warga dapat berobat ke rumah sakit-rumah sakit yang telah ditunjuk," kata Mafilindati.

Sebanyak 13 rumah sakit ditunjuk Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai tempat rujukan pengobatan warga korban erupsi Merapi. Beberapa rumah sakit tersebut antara lain, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, RS Grhasia, RSUD Prambanan, RS Bhayangkara, dan RS Panti Rini.

Dari total 144.660 jiwa korban erupsi Merapi, sampai saat ini baru 1.670 warga yang memanfaatkan Jamkesmas. Dari jumlah tersebut, 43 orang menderita luka bakar akibat awan panas Merapi, sedangkan 1.627 orang lainnya mengalami gangguan kesehatan pascaerupsi, seperti sesak nafas, infeksi saluran pernapasan akut, dan sebagainya.

Masih mengungsi

Sampai dengan bulan April, dari total 2.613 keluarga yang ada, baru 2.290 keluarga yang dapat menghuni hunian sementara (huntara). Sebanyak, 323 keluarga lainnya masih mengungsi di barak-barak pengungsian.

"Selama satu bulan terakhir, setiap keluarga yang tinggal di huntara mendapat jatah hidup sebesar Rp 5.000 per orang per hari. Selain itu, mereka juga mendapat bantuan 17 jenis barang, seperti mi, peralatan masak, teh, gula, hingga pakaian," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial Sleman Kriswanto.

Sementara itu, korban erupsi Merapi yang masih tinggal di barak pengungsian tetap mendapatkan bantuan logistik dengan pengadaan dapur umum di Desa Glagaharjo, Singlar, Besalen, Kepuharjo, Pagerjurang, dan Glagah Malang. Bantuan yang ada berupa beras, minyak, gula, mi, dan uang lauk pauk Rp 3.000 per orang per hari.

Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo telah mengajukan perpanjangan penyaluran jatah hidup kepada Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Perpanjangan diusulkan hingga Desember 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com