Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kotoran Ayam, DPRD Turun Tangan

Kompas.com - 07/04/2011, 14:39 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 364 siswa di SDN 1 Purwodadi, Kota Malang, Jawa Timur, terdampak bau tak sedap dari kotoran 400 ekor ayam yang kandangnya terletak di dekat sekolah itu. Jarak kandang ayam itu hanya empat meter dari pagar sekolah. Akibatnya, proses belajar mengajar di SDN tersebut terganggu sejak Juli 2010 hingga sekarang.

"Yang paling parah terdampak bau ada tujuh kelas. Yakni kelas 6A, 6B, 5A, 5B, 4A, 4B dan 3A. Kelas lainnya juga mencium bau tapi tak terlalu parah," kata Kepala sekolah SDN 1 Purwodadi, Didit Hardianto, di Malang, Kamis (7/4/2011).

Ia menjelaskan, sejak Juli 2010 semua guru yang akan mengajar di tujuh kelas tersebut harus memakai masker. "Kalau siswanya ada yang pakai ada yang mulutnya ditutupi kertas. Siswa sering mengajak demo ke pemilik kandang itu," katanya.

Menurut Didit, pihaknya dan perangkat kelurahan sudah sering memberitahu ke pemilik kandang. Namun, tak ada respon. Karena masalah tak kunjung beres, pihak sekolah akhirnya melaporkan hal tersebut ke DPRD Kota Malang.  "Saya laporkan ke Diknas (Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang) dan ke Komisi D (DPRD) agar dilihat langsung. Saya kasihan pada siswa dan guru yang terganggu akibat bau kotoran ayam itu," ujarnya.

Hari ini, Kamis (7/4/2011), anggota Komisi D DPRD Kota Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi untuk mengetahui kondisi secara langsung. Para wakil rakyat menemui pemilik kandang ayam, Mulyanto (59), dan berdialog mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

Tak mau pindah

Ditemui Kompas.com, Mulyanto mengatakan, kandang ayam miliknya itu sudah dibangun sejak 2009 lalu. "Tanah ini milik saya sendiri. Jumlah ayam bertelurnya sebanyak 400 ekor. Memang sudah sering saya dikasih tahu oleh pihak sekolah," akunya.

Namun, kata dia, kandang ayam itu adalah satu-satunya tulangpunggung penghasilannya. "Jadi, saya tetap tidak mau kalau kandang ayam saya ini disuruh pindah. Mau dipindah ke mana, wong ini lahan saya," katanya.

Diakui Mulyanto, pihak yang memprotes keberadaan kandang ayamnya bukan hanya dari sekolah. Warga sekitar juga sering memprotes dan meminta agar kandang ayam itu dipindah. "Katanya baunya menyengat sekali. Tapi, saya sudah biasa," kilah dia.

Mulyanto juga mengaku dirinya sudah sering dipanggil ke kantor kelurahan untuk memusyawarahkan hal tersebut. "Saya tetap tak akan memindah kandang saya ini," tegasnya santai.

Usai bertemu Mulyanto, Komisi D Kota malang akan mengumpulkan mengundang Mulyanto, pihak sekolah, dan kelurahan untuk melakukan musyarawarah.  "Dewan siap menjadi mediator. Hanya, pendirian kandang ayam itu tidak memiliki izin. Karena tidak memiliki izin, yang jelas sudah salah. apalagi mengganggu lingkungannya dan ratusan siswa," tegas salah seorang anggota Komisi D Sutadji.

"Karena tak memiliki izin maka harus ditutup. Pemiliknya tak bisa ngotot," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com