Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Mulai Selidiki Kebakaran Cilacap

Kompas.com - 06/04/2011, 10:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas laboratorium forensik Kepolisian RI mulai memasuki area Refinery Unit IV, tempat tiga tangki penampung bahan baku premium yang terbakar sejak 2 April 2011. Mereka menyelidiki penyebab utama terbakarnya tangki-tangki tersebut.

"Penyebabnya belum diketahui, sedang dalam proses polisi dengan forensiknya. Kami belum bisa menyimpulkan. Kita tunggu saja dulu, nanti Pertamina juga....sudah berjalan paralel," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu (6/4/2011).

Menurut Mustafa, seluruh upaya yang dilakukan saat ini adalah memadamkan api agar jangan menyala lagi. Hasil pantauan hingga Rabu pukul 09.00 menunjukkan bahwa kondisi kebakaran sudah lebih baik dari kemarin. Pada Selasa sempat terjadi kepanikan, karena tangki 31T-7 mendadak terbakar hebat lagi. Padahal sebelumnya sudah mulai mereda.

"Angin kencang menyebabkan api yang sudah padam terkena aliran panas timbul api lagi. Itu terjadi karena foam (busa peredam panas) dipermukaan terbelah, api menyambar permukaan minyak. Sekarang dengan teknologi baru, yang dipakai terminator, masalah itu bisa diatasi," ujarnya.

Mustafa mengatakan, upaya yang dilakukan tetap fokus pada melokalisasi tangki 31T-104 yang tepat berada disebelah tangki 31T-7 yang terbakar. Untuk memadamkan api tersebut, Pertamina mendapatkan bantuan dari Chevron dan perusahaan minyak lain.

Seperti diberitakan, kebakaran terjadi di Area unit tanki 31, di mana ada lima tanki utama yang mengolah bahan baku premium, yakni Naphtha dan HOMC. Kelima tanki yang ada di unit 31 itu adalah tanki nomor 31T-1, tanki 31T-2, tanki 31T-3, tanki 31T-7, dan tanki 31T-104. Tanki 31T-1 dan 31T-2 berisi HOMC, sedangkan tanki 31T-7, dan tanki 31T-104 berisi Naphtha dan Campuran Naphtha.

Kebakaran terjadi di tanki 31T-2, tanki 31T-3, dan tanki 31T-7. Beruntung petugas Pertamina telah mengosongkan tanki 31T-2 yang berkapasitas 13.400 kiloliter. Sementara pada tanki 31T-3 dan 31T-7 sempat dilakukan pemompaan keluar material yang ada didalamnya, sehingga bahan baku premium yang tadinya sempat terisi 13.400 kiloliter dan 17.600 kiloliter dapat diturunkan ke level 7.100 kiloliter dan 4.700 kiloliter.

Pemompaan keluar tidak bisa diteruskan lagi karena pipa pemompaan sudah terlalu panas. Panas disekitar tank yang terbakar sudah menurun dari 140 derajat celsius ke 113 derajat celsius pada Minggu (3/4/2011) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com