Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangki Terbakar, BBM Masih Aman

Kompas.com - 03/04/2011, 02:43 WIB

Sumber api

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Pertamina RU IV Kurdi Susanto menjelaskan, titik pusat api berasal dari tangki 31 T-2 berkapasitas 10.487 kiloliter di area 31. Tangki yang berdiameter 20-24 meter dengan tinggi 17 meter tersebut berisi minyak ringan (HOMC) atau sejenis cairan untuk menaikkan kandungan oktan dalam proses pembuatan premium.

Saat terbakar, isi tangki hanya sekitar 60 persen atau 6.000 kiloliter. Tangki HOMC di kompleks Kilang Cilacap berjumlah empat unit dengan kapasitas total 61.300 kiloliter.

Kobaran api semakin membesar dan pada pukul 11.00 sudah mencapai bagian dasar tangki. Enam unit mobil pemadam kebakaran milik Pertamina, PT Holcim, PLTU Cilacap, dan Pemerintah Kabupaten Cilacap tak dapat menjinakkan kobaran

Terkait hal itu, Kurdi Susanto mengatakan, untuk mengatasi kobaran api yang membakar tangki, Pertamina memang tidak bisa memadamkannya dengan semprotan air. Berdasarkan prosedur operasional standar, pemadaman kebakaran di lokasi kilang hanya bisa dilokalisasi disertai pendinginan terhadap tangki-tangki penimbunan BBM yang lain agar tidak ikut terbakar.

”Api akan padam dengan sendirinya setelah media HOMC- nya habis terbakar,” kata Kurdi.

Sekitar pukul 14.30 api mulai merambat ke tangki lain di kawasan tersebut. Ini akibat tiupan angin kencang. Akibatnya, tangki 31 T-3 yang berisi kerosin yang telah dikosongkan oleh Pertamina akhirnya ikut terbakar. Beberapa kali juga terdengar suara kebocoran gas yang cukup keras dari lokasi kebakaran.

Sekretaris Perseroan PT Pertamina Hari Karyuliarto menyampaikan, upaya lokalisasi api dilakukan dengan menyemprotkan busa (foam) pemadam api. ”Kami menyiapkan foam sebanyak 40 ton dan yang sudah datang dari Jakarta sebanyak 5 ton,” katanya.

Menurut dia, busa tersebut akan dilarutkan bersama air di sekitar lokasi kebakaran. Dia mengakui ada tangki lain di dekat tangki 31 T-2 yang turut terbakar akibat tiupan angin yang cukup kencang. Untuk menghindari merembetnya api ke tangki-tangki lain, Pertamina mengisi dua tangki lagi di sebelah timur dengan busa.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Edward Aritonang juga meninjau lokasi kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com