Setelah Banjir, Tangse Longsor Lagi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, sejumlah desa yang sebelumnya diterjang banjir bandang, kini mengalami bencana longsor.

Kepala posko utama penanganan korban banjir bandang Tangse, M Iriawan mengemukakan, longsor yang terjadi di beberapa desa ini, tidak menimbulkan korban jiwa, namun masih menyisakan rasa trauma di masyarakat.

“Longsor terjadi dijalur jalan antara Desa Ranto Panyang dan Desa Blang Pandak. Saat ini jalur jalan yang tertimbun sudah bisa ditangani, karena di sana memang masih terus bekerja alat berat yang membersihkan area, setelah banjir bandang yang lalu,” tutur Iriawan, Kamis (31/3/2011).

Kedua desa memang merupakan desa terparah yang dilanda banjir bandang pada 10 Maret 2011. Bahkan masyarakat Desa Blang Pandak sempat terisolasi hingga sepekan, akibat rusaknya jembatan dan tertimbunnya jalur jalan menuju desa tersebut.

Menjelang dua hari berakhirnya masa tanggap darurat pasca bencana banjir bandang di Tangse, menurut Iriawan, tim tanggap darurat masih memfokuskan upaya normalisasi daerah aliran sungai dan pembuatan jalan dan jembatan darurat, sebagai sarana jalur transportasi bagi warga. "Setelah ini, kita akan fokus pada upaya rehabilitasi dan rekontruksi daerah dan masyarakat korban bencana,” katanya.

Sementara itu, hujan yang terus mengguyur sebagian besar kawasan di Aceh, juga menyebabkan banjir di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat, dan sebagain genangan di Kota Lhokseumawe.

Kabupaten Aceh Barat dilaporkan mengalami banjir terluas. Sedikitnya 8 kecamatan di kabupaten ini terendam banjir akibat luapan sungai.