Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Kali Lamong Dipercepat

Kompas.com - 30/03/2011, 19:45 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan revitalisasi Kali Lamong meskipun bersifat darurat. Pada tahap pertama pemerintah memutuskan memulai proyek penutupan beberapa titik tanggul jebol. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur, Supaad, Rabu (30/3/2011) di Gresik, menyatakan proyek pertama yang digarap adalah penutupan tanggul di desa Pandu, Kecamatan Cerme yang menjadi sumber utama penyebab parahnya banjir Kali Lamong kali ini.

Tim dari Provinsi Jawa Timur langsung melakukan inspeksi. Sekitar pukul 13.00, proyek pun dimulai dan sementara tanggul di Dusun Mando Desa Pandu yang jebol sepanjang 40 meter jadi prioritas utama. Proyek proyek penutupan tanggul itu pun bukan solusi utama tetapi bersifat darurat untuk mengurangi agar banjir Kali Lamong tidak sampai meluas.

Menurut Supaad, sebenarnya proyek utama yang tengah disiapkan adalah revitalisasi Kali Lamong. Proyek tersebut belum bisa digulirkan saat ini karena Pemerintah Kabupaten Gresik masih belum bisa menyelesaikan proses pembebasan tanah. Pemerintah pusat sudah menyiapkan dana konstruksi total sebesar Rp 176 miliar yang dicairkan secara bertahap hingga 2013. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menyiapkan dana patungan senilai Rp 3 miliar.

"Pemprov Jatim juga sudah meminta bantuan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk mencari dana tambahan perbaikan Kali Lamong. Kami minta agar Pemkab Gresik bisa segera merealisasikannya," ujar Supaad.

Banjir kali Lamong kali ini terparah sejak 2002. Kali ini sedikitnya 56 desa di delapan kecamatan Kabupaten Gresik terendam. Salah satu penyebab utamanya adalah jebolnya tanggul-tanggul vital Kali Lamong diperparah dengan kerusakan Kali Lamong yang makin luar biasa.

Hingga Rabu (30/3/2011) masih ada tujuh desa yang tergenang parah. Di Kecamatan Cerme, genangan air di Desa Pandu, Jono, dan Tambakberas terutama di Dusun Segunting masih kritis. Jalan Raya Tambakberas sepanjang 600 meter masih tergenang air dengan ketinggian 20-50 sentimeter. Kondisi daerah banjir terparah di Desa Iker-iker Geger, Morowudi atau Lengkong sudah mulai surut. Camat Cerme, Bambang Wibisono menyatakan meski masih ada beberapa genangan di beberapa titik, tapi kondisinya sudah mulai normal.

Sementara kondisi di Cermenlerek Kecamatan Kedamean, masih terendam dan warga masih terisolasi. Penyebabnya adalah jebolnya tanggul di Desa Nglindah dan di Dusun Gorekan Kidul Desa Cermen Lerek. Kepala Desa Sukardi menyebutkan 90 persen dari 150 keluarga masih mengungsi. Warga juga masih mengungsikan ternak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com