Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukaan Kali Putih Bertambah Tinggi

Kompas.com - 28/03/2011, 21:57 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Material vulkanik dari banjir lahar dingin yang berulang kali terjadi membuat permukaan Kali Putih di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bertambah tinggi, bahkan lebih tinggi dari permukiman di sekitarnya.

Dengan kondisi yang membahayakan ini, warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi Kali Putih dengan cara mengeruk material vulkanik di sungai tersebut.

Muryono, kepala Desa Sirahan, Kecamatan Salam, mengatakan, dari 16 dusun yang ada di sekitarnya, terdapat dua dusun yang paling berpotensi terendam banjir lahar dingin, yaitu Dusun Purwosari dan Ngemplak Lor, di mana wilayah dua dusun ini berada di tepi Kali Putih, dan berjarak dua meter di bawah sungai tersebut. "Jika terjadi banjir lahar dalam volume besar, dua dusun ini berpeluang besar terendam," ujarnya, Senin (28/3/2011).

Dusun Purwosari dan Ngemplak Lor saat ini masih dihuni sedikitnya 100 kepala keluarga (KK). Menurut Muryono pihaknya sudah berulang kali mengajukan permintaan pengerukan material vulkanik kepada Pemerintah Kabupaten Magelang, tapi tidak kunjung direspons. Oleh karena itu, pada kondisi sekarang, upaya antisipasi bahaya banjir lahar dingin yang dapat dilakukan hanyalah mengamati Kali Putih dan menyuruh warga dua dusun tersebut untuk mengungsi di dusun lain saat hujan deras.

Sukistiyanto, kepala Desa Seloboro, Kecamatan Salam, mengatakan, akibat tumpukan material banjir lahar dingin yang demikian banyak, dasar Kali Putih di wilayah Desa Seloboro saat ini naik tujuh meter hingga 12 meter dari kedalaman semula. Kondisi ini membuat permukaan Kali Putih berada 1,5 meter hingga dua meter di atas permukiman penduduk yang ada di sekitarnya.

Bangun tanggul

Masyarakat Desa Seloboro sangat cemas dan khawatir atas kondisi tersebut. Untuk antisipasi terjangan lahar dingin, warga membuat tanggul dari karung-karung pasir.

"Selain di tepi Kali Putih, warga juga berupaya membangun tanggul di sekitar halaman rumah untuk mencegah material lahar dingin tidak sampai meluber ke tempat tinggal mereka masing-masing," ujarnya.

Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Erwin Tri Nugroho Sigit mengatakan, pihaknya siap mengeruk material di Kali Putih. Namun, kegiatan itu tidak bisa langsung dilaksanakan karena menunggu surat persetujuan dari Bupati Magelang untuk membuang material hasil pengerukan ke luar wilayah sekitar Kali Putih.

"Jika kami sembarangan membuang material di luar wilayah sungai, kami bisa diproses secara hukum karena melanggar aturan," ujarnya.

Menurut Erwin, berdasarkan peraturan yang berlaku di Kabupaten Magelang, setiap material yang dikeruk hanya boleh dibawa ke tepi sungai saja. Dalam kasus ini, untuk mengantisipasi agar bahaya lahar dingin tidak menimpa warga, material harus dibawa jauh dari permukiman. Hal ini memerlukan izin dari Bupati Magelang Singgih Sanyoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com