Banjir Bandang, 6.761 Rumah Terendam

SERANG, KOMPAS.com — Sebanyak 6.761 rumah di lima kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliman dan Cilemer yang terjadi sejak Minggu sore.

Kepala BPBD Provinsi Banten Suyadi Wiraatmaja di Serang, Senin, mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BPBD Banten dari laporan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, jumlah rumah yang terendam banjir di lima kecamatan sebanyak 6.761 rumah dan sawah yang terendam seluas 2.680 hektar.

"Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya ada 21 rumah di antaranya rusak berat, satu rusak ringan. dan 32 orang masih mengungsi di rumah saudaranya," kata Suyadi.

Jumlah rumah yang terkena banjir di Kecamatan Picung sebanyak 1.104 unit rumah, sebanyak 18 rusak berat dan 175 ha sawah terendam, di Kecamatan Munjul 1.435 rumah dan 815 ha sawah terkena banjir.

Di Kecamatan Patia 1.332 rumah dan 404 ha sawah, di Kecamatan Sukaresmi 2.282 rumah dan 960 hektar sawah yang terkena banjir serta, di Kecamatan Sindangresmi 608 rumah dan 326 ha sawah juga terkena banjir.

"Sejak kemarin ketinggian air rata-rata 0,5 meter hingga satu meter. Namun, informasinya hari ini ketinggian air naik lagi," kata Suyadi.

Suyadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Pandeglang untuk penanganan korban banjir tersebut dalam bentuk pemberian bantuan kebutuhan pokok dan sudah mendirikan dua unit dapur umum di Kecamatan Patia dan Sukaresmi.

"Bantuan dari Pemkab Pandeglang berupa beras tujuh kuintal dan mi instan sudah dikirimkan serta menurunkan para relawan untuk membantu warga," kata Suyadi.