BANDUNG, KOMPAS.com - Kualitas air Sungai Citarum yang buruk akibat pencemaran mempercepat korosi peralatan Pembangit Listrik Tenaga Air (PLTA). Seperti di PLTA Waduk Cirata di Plered, Purwakarta, umur komponen hanya setengah dari yang semestinya.
Wirawan, Manager Engineering PT Pembangkit Jawa Bali Waduk Cirata, mengatakan, pihaknya kini lebih sering mengganti atau menambal dan mengecat ulang beberapa komponen yang dialiri air seperti pipa-pipa dan pendingin generator.
"Misalnya, umur pendingin generator seharusnya kurang lebih 5 tahun sampai 7 tahun tapi sekarang baru 2 tahun sampai tiga tahun sudah mulai bocor," ucap Wirawan ketika ditemui Kompas.com di lingkungan PLTA.
Akibatnya, pihaknya harus mengeluarkan dana lebih untuk pergantian komponen. Seperti pendingin generator, kata Wirawan, harganya antara Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. "PLTA Cirata ada 8 unit pembangkit. Setiap unit butuh 12 pendingin generator. Jadi total 96," ucap dia.
PLTA Cirata adalah salah satu dari tiga PLTA yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum. PLTA Cirata terletak di antara PLTA Saguling di hulu dan PLTA Jati Luhur di hilir Citarum. Pencemaran sudah terjadi di hulu yakni limbah pertanian dan peternakan. Turun ke bawah, sungai tercemar limbah industri ditambah limbah rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.