Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Depok Persempit Ruang Gerak

Kompas.com - 17/03/2011, 22:26 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kota Depok mempersempit ruang gerak pelaku teror. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan razia di jalan-jalan utama Depok. Razia yang setiap hari dilakukan itu melibatkan personel lintas instansi. Adapun fokus razia yang utama adalah mengawasi peredaran barang berbahaya termasuk bahan peledak.

”Sejauh ini memang kami belum menemukan bahan peledak, namun petugas razia sudah menemukan senjata tajam yang dibawa pengguna kendaraan. Selama razia para personel juga berhasil mengamankan sejumlah sepeda motor tanpa surat lengkap,” tutur Kepala Bagian Operasi Polres Kota Depok Ajun Komisaris Besar Suratno, Kamis (17/3/2011) di Depok, Jawa Barat.

Razia gabungan yang berlangsung sejak Februari itu semakin ditingkatkan setelah terjadinya teror bom buku di wilayah Jakarta. Razia ini dilakukan oleh satuan K9 Direktorat Polisi Satwa Badan Pemelihara Keamanan Markas Besar Polri, Brigade Mobil Kelapa Dua, dan tentara nasional Indonesia (TNI) berbagai satuan yang ada di wilayah Depok.

Menurut Suratno, posisi Depok rawan sebagai wilayah perlintasan orang dan barang dari Jakarta-Bogor maupun sebaliknya. Tahun 2007, katanya, pernah terjadi ledakan bom di sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Cimanggis.

”Karena itulah, razia terus kami lakukan, apalagi setelah teror bom,” katanya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Depok Komisaris Slamet Widodo mendukung razia tersebut. Selama razia, angka pencurian kendaraan bermotor menurun tajam. Pada Januari lalu terdapat 54 sepeda motor hilang dicuri di Depok. Namun, pada bulan Februari 46 sepeda motor yang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Nasional
    PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

    PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

    Nasional
    Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

    Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

    Nasional
    PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

    PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

    Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

    Nasional
    PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

    PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

    Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

    Nasional
    Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

    Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

    Nasional
    Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

    Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

    Nasional
    Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

    Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

    Nasional
    Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

    Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

    Nasional
    'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

    "MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

    Nasional
    Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

    Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

    Nasional
    Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

    Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

    Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com