JAKARTA, KOMPAS.com— Nama Sulaiman Azhar mendadak terkenal di tengah masyarakat beberapa hari terakhir ini, meskipun tidak ada satu pun yang mengetahui siapa Sulaiman Azhar. Nama tersebut tertulis dalam paket bom buku yang yang dikirim kepada aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla dan Kepala Pelaksana Harian BNN Gories Mere.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar, saat ini kepolisian masih menduga nama orang yang tertera di alamat paket itu fiktif. Kemungkinan nama tersebut ditulis untuk mengelabui pencarian identitas pelaku sebenarnya.
”Kami menduga itu hanya nama fiktif. Bisa saja untuk mengelabui penyelidikan,” kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kamis (17/03/2011).
Boy juga menambahkan bahwa nama Sulaiman tidak terdapat dalam daftar orang-orang yang dicari kepolisian dalam peristiwa teror-teror bom terdahulu. ”Namanya tidak terdaftar,” ujarnya.
Selain Sulaiman Azhar, ada nama baru yang terdapat pada paket bom buku untuk Ahmad Dhani yang ditemukan pagi tadi pukul 09.00 WIB di rumahnya di kawasan Pondok Indah. Buku berjudul Yahudi Militan itu ditulis oleh Alamsyah Muchtar.
Pengirim juga menuliskan alamat yang berbeda, yaitu di Jalan Darmaga No 21 Bogor, Jawa Barat. Buku itu ternyata juga dikirim pada hari yang sama dengan tiga target lainnya, Selasa, 15 Maret lalu.
Beberapa kalangan menyatakan terlalu naif jika pelaku menuliskan nama dan alamat dengan jelas di paket bom buku itu. Meskipun ada dugaan terutama dari salah satu anggota Jaringan Islam Liberal (JIL), Saidiman dan Ahmad Dhani sendiri menyatakan pelaku yang menuliskan surat tersebut adalah orang yang profesional.
Hal tersebut dilihat dari bahasa penulisan yang cenderung rapi dan tertata baik, seolah-olah memang sudah sangat terencana untuk melakukan aksi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.