KULONPROGO, KOMPAS.com - Perwakilan keluarga Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Jepang mengadukan nasibnya kepada DPRD Kulonprogo. Pascatragedi tsunami, keluarga ini tidak bisa menghubungi anaknya. Mereka berharap Pemkab Kulonprogo membantu mencari kabar tentang nasib anak-anaknya.
Kedatangan keluarga TKI ini ditemui oleh komisi IV DPRD Kulonprogo. Mereka mengadukan permasalahan yang telah membuat keluarga ini resah. Semenjak tsunami, keluarga yang ada di Kulonprogo cukup resah dan pasrah. Beberapa kali menghubungi nomor telepon yang diberikan tidak bisa.
"Kita berharap Dewan bisa membantu kami. Kita tak tahu harus kemana lagi meminta bantuan," tutur Ngadiman ketua rombongan. Menurutnya, anak-anaknya bekerja di Jepang semenjak 2009 silam. Setelah lulus dari SMK Temon jurusan kelautan, mereka tertarik untuk mendaftarkan sebagai ABK pada kapal penangkap ikan di Jepang. Mereka berangkat melalui PT Pumi yang berkoordinasi dengan sekolah. "Kontak terakhir beberapa hari sebelum ada tsunami,"tambahnya.
Sementara itu Ketua Komisi IV Yusron Martofa berjanji untuk membantu mencarikan informasi. Dewan akan berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans dan Dinas pendidikan untuk menindaklanjuti masalah yang muncul. "Mereka adalah adik-adik kita, dan kita sudah koordinasi dengan pemkab untuk membantu mencari informasi terkini," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.