Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Jepang Bantu MRT Tak Terganggu

Kompas.com - 14/03/2011, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gempa besar berkekuatan 9 skala richter (SR) yang disusul dengan bencana tsunami yang menghantam Miyagi, Jepang, Jumat (11/3/2011), tidak berpengaruh pada kelangsungan proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau subway yang didanai Jepang.

Sebelumnya, lembaga pendonor Japan International Corporation Agency (JICA) berkomitmen mengucurkan dana senilai 120 miliar yen atau setara dengan Rp 12,7 triliun untuk proyek tahap pertama MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI.

"Untuk proyek MRT tahap pertama Lebak Bulus-Thamrin tidak terpengaruh karena dananya sudah ada di Pemerintah Indonesia jadi tidak perlu tunggu dari sana," ucap Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Senin (14/3/2011) di Balaikota, Jakarta.

Pengucuran dana tersebut, lanjut Fauzi, sama sekali tidak mengalami keterlambatan. "Kami tidak berharap itu berpengaruh karena memang semua sudah ditandatangani dan tinggal jalan saja," ucapnya.

Sementara proyek lain, seperti pendanaan lanjutan pembangunan tahap pertama Bundaran HI-Kampung Bandan, masih belum jelas kelanjutannya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo mengungkapkan, Jepang telah berkomitmen untuk mendanai seluruh rute jalur Utara-Selatan (Lebak Bulus-Kampung Bandan).

Namun, komitmen Jepang tersebut belum dituangkan ke dalam dokumen resmi sehingga jumlah dana yang digelontorkan pun masih belum diketahui. "Sudah ada kesepakatan atau komitmen bahwa Jepang akan danani sampai Kampung Bandan. Cuma detailnya tinggal dalam bentuk agreement untuk kelengkapannya," ungkap Tribudi beberapa waktu lalu.

Adapun untuk tahap pertama pemprov DKI Jakarta akan membangun terlebih dulu jalur MRT Utara-Selatan, dengan proyek awalnya yakni Lebak Bulus-HI. Realisasi proyek ini memerlukan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun.

Dana tersebut terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.

Lintasan MRT rute Lebak Bulus-HI direncanakan akan sepanjang 15,5 kilometer dengan rincian 10,5 kilometer di permukaan tanah serta 5 kilometer di bawah tanah. Sebanyak enam stasiun bawah tanah juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun elevated, yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.

Nantinya MRT diharapkan mampu mengangkut 960.000 orang per hari dengan headway per 5 menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus-HI mencapai 30 menit. Pada tahun 2016 MRT Lebak Bulus-HI mulai beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com