Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan BBM Ulah Spekulan

Kompas.com - 10/03/2011, 22:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelangkaan bahan bakar minyak di sejumlah daerah diduga merupakan ulah spekulan yang menimbun BBM. Hal ini menyusul adanya wacana kenaikan harga BBM dalam waktu dekat seiring kenaikan harga minyak. Karena itu, Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi akan memperketat pengawasan distribusi BBM bersubsidi.  

 

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H Legowo menyatakan, saat ini kelangkaan BBM yang agak menyolok adalah Pontianak. Di daerah itu terjadi lonjakan konsumsi premium mencapai 1.200 kilo liter, atau melebihi kuota harian 900 KL.  

 

"Sebenarnya pengalihan stok BBM bisa dilakukan. Stok BBM di Pontianak minimal mencukupi untuk tiga hari. Tetapi karena ada lonjakan permintaan 300 KL dalam sehari, maka tidak teratasi. Ini berarti ada sesuatu yang salah dalam hal konsumen," kata dia menambahkan.  

 

"Kami melihatnya ada spekulan yang ikut di situ. Karena takut ada harga naik, maka memicu ulah spekulan. Padahal dalam waktu dekat tidak akan ada kebijakan kenaikan harga BBM," kata dia.  

 

Karena itu, Menteri ESDM telah menugaskan BPH Migas untuk meningkatkan pengawasan distribusi BBM bekerja sama dengan pemerintah daerah. Peran pemda dinilai perlu ditingkatkan lantaran kuota harian setiap daerah yang diajukan pemerintah pusat ke DPR RI merupakan kesepakatan dengan pemda.  

 

Menurut Evita, Pemerintah sebenarnya sudah mengajukan kuota BBM tahun 2011 minimal 40 juta KL, tetapi ternyata hanya disetujui DPR sebesar 38,5 juta KL. "Karena itu, perlu ada pengaturan BBM bersubsidi agar tepat sasaran dan tepat volume BBM dalam APBN 2011," kata Evita menambahkan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com