Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Rusak Fasilitas Umum

Kompas.com - 07/03/2011, 20:04 WIB

JEMBER, KOMPAS.com — Sejumlah fasilitas umum di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, rusak, akibat banjir bandang yang terjadi di kawasan tersebut.

Kepala Desa Pakis, Zaini, Senin (7/3/2011), mengatakan, pihaknya sudah mendata sejumlah fasilitas umum yang rusak, seperti jalan yang terputus, pipa saluran air bersih, dan jembatan darurat yang menghubungkan dua dusun.

”Jalan yang rusak dan terputus sepanjang 300 meter, pipa saluran air bersih rusak sepanjang 400 meter, dan jembatan darurat yang rusak sepanjang 15 meter,” tuturnya.

Banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Pakis, yakni Dusun Cempaka, Pakis Utara, Kemundungan, dan Gluduk pada Jumat (4/3/2011) malam sehingga menyebabkan sedikitnya 50 rumah warga terendam banjir bercampur lumpur dan satu rumah rusak parah.

Akses jalan yang menghubungkan Dusun Cempaka dan Dusun Pakis Utara, Desa Pakis, juga terputus sehingga aktivitas warga terganggu. Bahkan, sejumlah siswa tidak bisa sekolah akibat terputusnya akses jalan tersebut.

Menurut Zaini, pihaknya akan menyampaikan data kerusakan tersebut kepada Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Jember, tetapi perangkat desa belum bisa memastikan berapa total kerugian akibat banjir bandang tersebut.

Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Pakis, Mahruf, mengatakan rusaknya saluran air bersih menyebabkan sebagian warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

”Kami mencatat sedikitnya ada lima titik saluran air bersih yang rusak sehingga warga harus berjalan agak jauh untuk mendapatkan pasokan air bersih,” tuturnya.

Ia berharap pemerintah desa setempat segera memperbaiki pipa saluran air bersih dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaid, mengatakan, Komisi D akan memanggil sejumlah pihak terkait dengan penanganan banjir bandang di Desa Pakis.

”Kami akan undang sejumlah pihak seperti Satlak PB, Perum Perhutani KPH Jember, Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP), dan Dinas Pendidikan untuk mengkaji penyebab banjir bandang dan penanganan dampaknya,” tutur politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com