Pemkab Lamban Respon Penemu Vaksin H5N1

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Artina Prastiwi (22) mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang melalui penelitiannya menemukan vaksin penghambat virus H5N1 (flu burung) dalam tubuh unggas, beberapa waktu lalu, akhirnya dijanjikan beasiswa dalam jumlah besar oleh Bupati Gunungkidul. Vaksin H5N1 yang ditemukan tersebut, berasal dari ekstrak buah Mahkota Dewa yang banyak tumbuh di pelosok Gunungkidul, hanya saja belum secara serius dibudidayakan.

"Kami akan segera menindaklanjuti melalui SKPD terkait, agar beasiswa untuk mahasiswa asal Kecamatan Nglipar, Gunungkidul tersebut dapat segera direalisasikan, terlebih penemuannya itu bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Bupati Gunungkidul, Badingah, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (07/03/2011) siang.

Menurut bupati yang baru saja dilantik ini, beasiswa tersebut dapat diberikan melalui berbagai sumber, seperti dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), maupun GNOTA (Gerakan Nasional Orangtua Asuh).

Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Warto, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten harus berani mendanai mahasiswa tersebut agar tidak keluar dari daerah. Ia menilai, pemkab terbilang lamban dalam menjalin komunikasi terkait prestasi Artina Prastiwi.

"Berapapun harus berani mendanai, jadi harus ada ikatan kontrak sehingga mahasiswa tersebut dapat terus menjalin komunikasi dengan Gunungkidul," terangnya.