Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Mengajukan, Petani Salak Dibantu

Kompas.com - 04/03/2011, 14:24 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com - Petani salak pondoh di Kabupaten Sleman, DIY, yang terkena dampak erupsi Merapi segera memperoleh bantuan sosial berupa bibit tanaman dan pupuk.

"Petani salak yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi bisa mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian Provinsi DIY, karena realisasi bantuan bibit tanaman itu akan diserahkan tahun ini," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Slamet Riyadi Martoyo, di Sleman, Jumat (4/3/2011).

Menurut dia, program bantuan bibit tanaman salak pondoh dan pupuk akan dimasukkan dalam bantuan sosial (bansos).

"Kami targetkan tahun ini, apalagi masih musim hujan, karena jika sudah masuk musim kemarau, bantuan bisa percuma, sebab akan sulit untuk mengawali menanam pohon salak," katanya.

Dengan mekanisme bansos tersebut, maka pemilik lahan salak pondoh harus mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pertanian Provinsi DIY, karena bantuan itu menggunakan dana dari provinsi.

"Jadi, permohonan tidak diajukan ke Kabupaten Sleman, melainkan ke Dinas Pertanian DIY. Akan ada penyuluh yang mendampingi petani," katanya.

Slamet mengatakan jumlah bantuan tersebut berupa 72 ribu batang bibit tanaman salak pondoh senilai Rp 360 juta, serta 360 ton pupuk organik.

"Bantuan itu untuk petani salak pondoh, khususnya di Kecamatan Turi, karena daerah setempat paling parah terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Tetapi akan diprioritaskan yang kebun salaknya rusak berat, memperoleh terlebih dahulu," katanya.

Pihaknya juga sudah melakukan pemantauan lahan salak pondoh yang terkena dampak erupsi Merapi, dan sebagian besar di lahan tersebut kini sudah mulai tumbuh tunas baru.

"Tunasnya sudah banyak yang tumbuh, sehingga bantuan 72 ribu bibit ini nanti diharapkan bisa merata," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com