Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Hindu Tengger Melaksanakan Melasti

Kompas.com - 03/03/2011, 20:13 WIB

PASURUHAN, KOMPAS.com - Umat Hindu suku Tengger di Gunung Bromo, Kamis melaksanakan upacara Melasti di Patirtan Gunung Widodaren dengan jalan kaki sejauh 4 kilometer.

Upacara Melasti dilakukan sebagai rangkaian prosesi menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933.

Jika upacara untuk menyucikan pratina dan membersihkan diri pribadi umat Hindu di berbagai daerah dilaksanakan di pantai, atau danau, bagi umat Hindu suku Tengger di Gunung Bromo dilaksanakan di Patirtan Gunung Widodaren.

Untuk bisa menjangkau sampai Patirtan Gunung Widodaren yang masih dalam gugusan Gunung Bromo itu, umat Hindu suku Tengger harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer.

Umat Hindu suku Tengger di Gunung Bromo tahun ini mungkin paling terasa berat melaksanakan upacara Melasti, sebab harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer, simana kondisi jalan-jalan di kawasan Gunung Bromo kini rusak parah.

Jalan ruas antara Dingklik-Laut Pasir yang telah bertahun-tahun rusak tetap dibiarkan tanpa ada perbaikan sama sekali.

Badan jalan yang telah terkelupas aspalnya kini semakin paarah karena ada sebagian badan jalannya yang runtuh akibat tergerus hujan.

Kondisi serupa, jalan di tengah laut pasir menuju Patirtan Gunung Widodaren. Jalannya banyak yang terputus aliran sungai yang terbentuk selama musim hujan ini.

Akibatnya, jalan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor, baik rida dua mupun roda empat. Selain jalannya terputus aliran sungai yang terbentuk selama musim hujan, laut pasirnya juga masih gembur, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.

Sekeretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Kabupaten Pasuruan, Pardji mengungkapkan, meski jalan menuju Patirtan Gunung Widodaren rusak berat, Pasamuan para Pandita tetap memutuskan upacara Melasti tetap dilaksanakan di Paturtan Gunung Widodaren.

Umat Hindu sepakat melaksanakan upacara Melasti dilakukan dengan jalan kaki, mulai dari Pakis Bincil hingga patirtan Gunung Widodaren.

Atas kesepakatan tersebut akhirnya seluruh umat Hindu suku Tengger dari Pasuruan yang mengikuti upacara Melasti meninggalkan kendaraannya di Pakis Bincil, dan terus berjalan kaki menuruni bukit, menyeberang laut pasir, dan mendaki Gunung Widodarten dengaan membawa pratiuna dan berbafgai sesaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com