Upacara Melasti Sebelum Nyepi

JAKARTA, KOMPAS.COM--Menyambut Hari Raya Nyepi umat Hindu se-jabodetabek merayakan upacara Melasti di Pura Segara, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (2/3/2011). Upacara ini merupakan rangkaian awal untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik turut hadir dalam upacara ini. Setelah di sambut dan menyaksikan festival Baleganjur, Jero Wacik memasuki Pura Segara dan mengikuti upacara ini.

Melasti disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan, dan perbuatan. Selain itu dalam upacara ini umat Hindu akan memperoleh air suci (angemet tirta amerta).

Menurut Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933 Ida Bagus Djayapati, upacara ini adalah bentuk penyucian diri umat Hindu. Dimana umat akan berdoa bersama kemudian menuju laut untuk mendapatkan air suci atau angemet tirta amerta.

"Nanti umat akan melarutkan sesajen ke laut sebagai simbol membuang kekotoran pikiran. Kemudian nanti kita akan naik perahu untuk mengambil air suci, semakin dalam maka akan semakin jernih airnya, semakin murni," kata Ida Bagus Djayapati.

Dari pukul 15.00 WIB umat Hindu dari berbagai wilayah di Jabodetabek mulai berdatangan. Dengan membawa sesajen umat didoakan terlebih dahulu sebelum memasuki Pura. Menurut Ida Bagus Djayapati diperkirakan ada 6000 umat dari 22 Pura akan berkumpul bersama untuk menjalani upacara Melasti.

"Setelah Melasti, kita akan melaksanakan Upacara Tawur Agung Kesanga di Monas, hari Jumat tanggal 4 Maret," kata Ida Bagus Djayapati.

Penulis: Roderick Adrian Mozes