Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dimesumi, Nia Dipegangi Dua Pria

Kompas.com - 02/03/2011, 21:35 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Jajaran Polres Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu (2/3/2011), melakukan rekonstruksi kasus pemerkosaan yang menimpa Nia (16), nama samaran gadis warga Desa Tambaan, Kecamatan Camplong.

Dalam rekonstruksi itu terungkap, kasus pemerkosaan yang menimpa Nia berawal saat korban diajak tersangka yang merupakan pacar korban asal Desa Batukarang, Kecamatan Camplong, ke pegunungan.

Ketika itu, ia menjemput korban dengan berpura-pura berpakaian seorang perempuan untuk mengelabui kedua orangtua korban agar diizinkan keluar rumah.

Sesampainya di pegunungan, pelaku memaksa Nia untuk berhubungan badan. Keinginan ini ditolak, tetapi karena dibantu dua orang temannya, akhirnya Nia tak berdaya.

Nia sempat melawan, tetapi Nia lalu dipukul kepalanya, ditendang, ditempeleng, dan dipegangi oleh dua orang rekan pacarnya sehingga akhirnya Nia berhasil diperkosa.

Bejatnya pacar Nia ini, seusai dia memerkosa, dua temannya diizinkan juga memerkosa Nia, hingga gadis cantik ini pingsan.

Selanjutnya korban ditinggalkan sendirian di gunung itu dalam keadaan pingsan, hingga ditemukan petani yang hendak mencari rumput pakan sapi beberapa waktu setelah kejadian.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Supriyono, dari tiga pelaku perkosaan, baru satu yang tertangkap, yakni pacar korban. Sementara dua lainnya masih dalam pencarian polisi.

Dua pelaku yang masih buron tersebut adalah berinisial S dan J. Keduanya adalah siswa kelas II salah satu SMA di Sampang.

Hasil rekonstruksi yang dilakukan polisi, kedua siswa ini ikut melakukan skenario terjadinya tindak pemerkosaan di siang hari yang terjadi di sebuah pegunungan di Sampang.

"Pemerkosaan ini termasuk sadis karena korban dianiaya, dipukuli," kata Supriyono.

Akibat perbuatannya itu, tersangka dijerat Pasal 81 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com