NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham Amerika Serikat di Bursa Efek New York yang juga dikenal sebagai Wall Street, turun tajam pada Selasa (1/3/2011) waktu setempat, setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memperingatkan bahwa harga minyak yang tinggi dapat memicu inflasi dan mengganggu pemulihan ekonomi negara itu.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 168,32 poin (1,38 persen) menjadi 12.058,02. Indeks S & P 500 yang lebih luas turun 20,89 poin (1,57 persen) menjadi 1.306,33, dan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 44,86 poin (1,61 persen) menjadi 2.737,41.
"Kenaikan berkelanjutan dalam harga minyak dan komoditas lainnya akan memberikan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga keseluruhan," kata Ketua bank sentral AS itu dalam kesaksiannya di Kongres pada Selasa.
Kekhawatiran baru muncul karena pertempuran di Libya mengirim harga minyak dan emas yang lebih tinggi, dengan emas mencapai rekor baru di atas 1.433 dollar AS per troy ounce. Meskipun Bernanke juga mengatakan bahwa lonjakan harga minyak mungkin sementara, dan meskipun beberapa data mendorong pertumbuhan penjualan manufaktur dan mobil, pedagang tampaknya mengambil isyarat dari sambutannya pada kenaikan harga. Saham-saham perbankan terkapar di zona merah, dengan Citigroup kehilangan 2,0 persen, Bank of America turun 2,5 persen, JPMorgan Chase menyerah 2,1 persen, dan Goldman Sachs merosot 1,5 persen. Beberapa bank pada Senin dan Selasa mengungkapkan mereka menghadapi potensi kerugian miliaran dollar AS akibat litigasi terkait dengan krisis keuangan.
Sementara produsen mobil Ford kehilangan 2,4 persen meskipun laporan penjualan yang kuat pada Februari, adapun saingannya, GM turun 1,8 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.