Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Merak Mendesak Dibenahi

Kompas.com - 28/02/2011, 04:22 WIB

Merak, Kompas - Antrean panjang truk yang akan menyeberang lewat Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, Banten, selama sepekan terakhir menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan kapal penyeberangan mendesak ditata ulang. Penataan dimaksudkan agar seluruh penyelenggaraan kapal penyeberang bisa diukur sehingga tidak perlu terjadi antrean panjang kendaraan.

”Kalau melihat penyelenggaraan Pelabuhan Merak, manajemen pelabuhan sudah ada, tapi masih dilakukan secara manual. Saya meminta agar manajemen penyelenggaraan dilakukan lebih komputerisasi,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Minggu (27/2), saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Merak.

Manajemen yang perlu dibenahi, antara lain, adalah pengaturan waktu bongkar muat kapal di pelabuhan, sinkronisasi perjalanan antara Pelabuhan Merak dan Bakauheni, serta jadwal rinci perawatan setiap kapal agar tidak banyak kapal yang berhenti beroperasi dalam waktu bersamaan.

Selain itu, dibutuhkan kapal cadangan yang bisa segera digunakan jika terjadi peningkatan kebutuhan angkutan penyeberangan. Apabila manajemen penyeberangan tidak segera dibenahi, bisa saja ketidakseimbangan antara kebutuhan truk untuk menyeberang dan jumlah kapal yang ada terulang lagi.

Sebagai gambaran, pada hari biasa jumlah perjalanan kapal penyeberang dari Pelabuhan Merak idealnya 75 perjalanan sehari. Namun, perjalanan kapal beberapa hari terakhir hanya 64 perjalanan sehari sehingga terjadi penumpukan truk yang akan bertolak menuju Bakauheni. Kapasitas angkut seluruh kapal yang beroperasi saat ini sekitar 128 kendaraan campuran atau 72 truk setiap jam.

Sementara truk yang melewati tol mencapai 120 unit per jam. Artinya, ada 48 truk yang tidak terangkut setiap jam. Truk yang belum terangkut inilah yang terus mengantre hingga terjadi penumpukan kendaraan hingga ke jalan tol.

Masih mengantre

Di lapangan, antrean truk yang akan menyeberang Selat Sunda masih meluber hingga ke jalan Tol Merak. Hingga Minggu pukul 17.30, ekor antrean mencapai Kilometer 91+500, atau sekitar 6,5 kilometer sebelum Gerbang Tol Merak. Apabila ditambah kendaraan yang mengantre mulai dari gerbang tol hingga ke pelabuhan, deretan truk mengular sampai 11 kilometer.

Petugas sentral komunikasi PT Marga Mandalasakti, Surono, mengatakan, antrean truk sempat berkurang hingga ke Kilometer 92 saat hujan deras mengguyur ruas jalan tol pada pagi hari. Namun, sekitar pukul 08.00, antrean kembali memanjang.

”Panjang antrean sepanjang hari Minggu tidak berubah, yakni antara Kilometer 92 hingga 89+750,” kata Surono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com