Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Libya Masih Ganggu Bursa AS

Kompas.com - 25/02/2011, 07:18 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Kekhawatiran memburuk tentang kekerasan di Timur Tengah menyebabkan kegelisahan di pasar saham Amerika Serikat pada  Kamis (24/2/2011) waktu setempat, dengan indeks utama ditutup beragam (mixed). Karena pedagang bertanya-tanya bagaimana kekerasan di Libya akan memengaruhi harga minyak dan perekonomian AS lebih luas, penurunan harga  untuk saham Bank of America, Hewlett-Packard, dan Wal-Mart membalikkan keseimbangkan ke wilayah negatif.

Pada penutupan perdagangan Dow turun 37,28 poin (0,31 persen) menjadi 12.068,50 dan indeks S & P 500 turun 1,30 poin (0,10 persen) menjadi 1.306,10. Sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq menambah keuntungan dengan susah payah, naik 14,91 poin (0,55 persen) menjadi 2.737,90. Laporan terbaru bahwa Arab Saudi bisa melangkah untuk memenuhi kekurangan pasokan minyak Libya membantu mengurangi kerugian pasar sebelumnya. "Saham masih naik nyaman dari posisi terendah sesi, namun pasar yang lebih luas belum mampu memperpanjang rebound mereka baru-baru ini  ke wilayah positif," kata analis Briefing.com sesaat sebelum penutupan.

Perdagangan berombak sepanjang hari, dengan saham maskapai rebound dari kerugian besar selama beberapa hari terakhir. United Continental naik 5,6 persen dan Delta Air Lines naik satu persen.      Sementara itu saham raksasa otomotif General Motors turun 4,5 persen meskipun perusahaan melaporkan laporan laba tahunan naik, itu kali pertama setelah menjalani reorganisasi kebangkrutan dan kembali ke pasar saham pada November.

Di sisi ekonomi ada berita bervariasi. Pesanan pesawat baru melonjak 2,7 persen dalam pesanan barang tahan lama AS pada Januari, setelah tiga bulan penurunan, Departemen Perdagangan melaporkan. Tapi tanpa pesanan peralatan transportasi yang biasanya volatile, pesanan baru turun 3,6 persen.

Sementara klaim awal pengangguran AS turun sebesar 22.000 minggu lalu, angka resmi menunjukkan, Kamis, pasar tenaga kerja yang membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com