Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Senen-Kampung Melayu Berbacode

Kompas.com - 23/02/2011, 12:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahap uji coba dan sosialisasi kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi premium dimulai hari ini untuk kawasan DKI Jakarta, khususnya bagi mikrolet jurusan Senen-Kampung Melayu. Sebanyak 409 kendaraan sudah ditempeli stiker barcode yang akan bisa dideteksi di SPBU sebagai cara untuk mengawasi kuota per harinya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, mengatakan, uji coba pembatasan BBM hari ini dimulai dengan pemasangan stiker kepada 409 kendaraan. Hal tersebut dilakukan sebagai amanat dari Undang-undang nomor 10 tahun 2010 tentang APBN 2011.

"Sebanyak 409 sudah kami tempeli barcode sebagai tahap awal uji coba. Barcode itu akan dibaca sebuah alat di SPBU ," ucap Pristono, Rabu (23/2/2011), dalam jumpa pers di Terminal Senen, Jakarta.

Angkutan umum yang diuji coba sebanyak 409 kendaraan. Terdiri dari angkot M01 (sebanyak 269 kendaraan), M01A (124), M01G (16) dengan rute Senen-Kampung Melayu.

Lima SPBU yang menjalani uji coba kali ini yakni SPBU Jalan Jatinegara, Jalan Jatinegara kecil, Jalan Matraman sebelah Shell, Jalan Matraman sebelah Gramedia, dan Jalan Kramat Raya.

"Tiap angkutan umum ini memang tidak kami jatahkan frekuensi pengisiannya tapi dibatasi seharinya 40 liter premium," ucap Pristono.

Dengan pelaksanaan uji coba ini, Pristono mengharapkan adanya inventarisasi kebutuhan BBM angkutan umum per harinya dan juga untuk menertibkan angkutan umum yang memakai pelat kuning bodong alias ilegal.

"Mau tidak mau yang bodong-bodong itu akan segera beralih dan mengurus ke pelat kuning," ungkap Pristono.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Amoeso, berharap para pengemudi angkutan umum mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penumpang. Dia pun menegaskan bahwa para pengemudi harus disiplin menjalani kebijakan pembatasan BBM ini dengan tidak membeli BBM eceran.

"Pembatasan BBM kami usahakan akan tepat sasaran karena ada alat pendeteksi barcode dan nanti RFID (Radio Frequency Identification). Karena itu, uji coba kali ini kami harapkan sopir-sopir tidak lagi membeli BBM eceran tapi di SPBU resmi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com