Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Bahrain Tuntut Monarki Konstitusional

Kompas.com - 21/02/2011, 03:33 WIB

MANAMA, MINGGU - Kalangan oposisi dan pengunjuk rasa Bahrain, Minggu (20/2), mendesak diadakannya dialog dengan penguasa kerajaan itu. Namun, mereka menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Syarat itu seperti permintaan agar para pejabat pemerintah mundur, pembebasan para tahanan politik, dan penyelidikan menyeluruh atas sejumlah pengunjuk rasa yang terbunuh oleh peluru aparat keamanan dan militer.

Seperti diwartakan, enam pengunjuk rasa tewas dan banyak lagi terluka setelah aparat keamanan menggelar serangan mematikan untuk mengusir pengunjuk rasa keluar dari Lapangan Mutiara di Manama, Bahrain, tempat mereka berunjuk rasa.

Demonstran dilaporkan kembali mendirikan tenda-tenda di lokasi itu setelah aparat keamanan ditarik. Upaya ”pembersihan” lapangan itu terjadi Kamis malam, yang menewaskan empat orang. Dua hari kemudian pengunjuk rasa balik berkumpul dan kembali ”merebut” lokasi yang telah mereka jadikan titik perlawanan itu.

Massa pengunjuk rasa kembali begitu aparat militer bersenjata lengkap dan menggunakan kendaraan tempur ditarik setelah sebelumnya dikerahkan atas perintah Putra Mahkota Kerajaan Bahrain Sheikh Salman bin Hamad al-Khalifah.

Namun, langkah mereka kembali terhalang ketika pihak kepolisian menyerang dengan memberondong peluru dan gas air mata. Setelah menyerang, pasukan polisi secara tiba-tiba ditarik mundur, keluar dari lokasi. Pengunjuk rasa kembali menguasai lapangan yang menjadi simbol perlawanan mereka itu.

Tragedi mengerikan

Salman, yang juga Panglima Angkatan Bersenjata Bahrain, telah ditunjuk sebagai juru bicara kerajaan. Dia memerintahkan militer kembali ke barak sebagai salah satu syarat utama pengunjuk rasa dan kalangan oposisi jika dialog mau digelar.

Sejumlah kalangan di oposisi dan pengunjuk rasa melontarkan permintaan beragam, mulai dari tuntutan reformasi politik untuk menuju pemerintahan monarki konstitusional sampai ke tuntutan agar Raja Hamad bin Isa al-Khalifah turun dari takhtanya sekarang.

Selain itu, penggiat hak asasi manusia di Bahrain juga menuntut kejelasan keberadaan 10 rekan mereka yang hilang sejak pekan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com